Walau banyak yang menunggu
Walau banyak yang mengharapku
Hanya kamu yang aku mau
Menempati ruang rindu
Di dalam sucinya hatiku
Walau banyak yang merayu
Walau banyak yang mengganggu
Hanya kamu yang mampu
Menembus ruang hatiku
Mendapati cintaku untukmu
cuapcuap dariku...
WELCOME TO MY WEBSITE
Thank you for taking the time to spare you for visiting my website. What I wrote in my website is not just the words of my imagination but this is what I felt alone may be a lesson to the reader and entertain the reader. Please enjoy... :)
Greetings from me : Ana Kristiana "Endel - Navika"
Thank you for taking the time to spare you for visiting my website. What I wrote in my website is not just the words of my imagination but this is what I felt alone may be a lesson to the reader and entertain the reader. Please enjoy... :)
Greetings from me : Ana Kristiana "Endel - Navika"
Rabu, 26 September 2012
SENYUMKU UNTUKMU
Sayangku....
Aku di depan pintu
Dengan cinta mengetuk hatimu
Membawa senyum rindu
Sayangku....
Kumohon sangat padamu
Lihatlah betapa setianya aku
Sampai kini masih menuggu
Jawaban senyum rinduku untukmu
by : Ana Kristiana
Aku di depan pintu
Dengan cinta mengetuk hatimu
Membawa senyum rindu
Sayangku....
Kumohon sangat padamu
Lihatlah betapa setianya aku
Sampai kini masih menuggu
Jawaban senyum rinduku untukmu
by : Ana Kristiana
Selasa, 25 September 2012
Aku & Dia Tersesat
Aku menghilang sejenak bersembunyi di suatu tempat
Menjalankan lakon kehidupan
Dengan cara yg tidak biasa
Kerena sesuatu dalam jiwa ku menjadi lemah tdk berdaya
Kau menginginkan semua atas ku
Ambillah
Sudah kuberikan semua
Bahkan jiwa ku,semua tidak tersisa
Sekarang belajarlah dengan kata yg kau sebut cinta
Arti yg tidak terkendali menurut ku
Kamu tersesat
Menjalankan lakon kehidupan
Dengan cara yg tidak biasa
Kerena sesuatu dalam jiwa ku menjadi lemah tdk berdaya
Kau menginginkan semua atas ku
Ambillah
Sudah kuberikan semua
Bahkan jiwa ku,semua tidak tersisa
Sekarang belajarlah dengan kata yg kau sebut cinta
Arti yg tidak terkendali menurut ku
Kamu tersesat
Bawa Aku Bersamamu
Lupakan amarah mu yg menggelora ..
Pendam bersama dengan diam mu,ditempat tersembunyi
Temui aku kekasih hati jiwa mu,pegang dan jgn lepaskan lagi aku
Bawa aku mengembara bersama mu
Mengarungi samudra raya
Melayang terbang meraup menyusun dan memahat awan keras
Menjadikannya cakrawala yang bening
Bagaikan cermin tuangan
menggores sejuta warna membentang alam raya
Sebagai tatakan cinta kasih kita
Yang tak tergoyahkan sekali pun sungai berarus besar dan kuat
Pendam bersama dengan diam mu,ditempat tersembunyi
Temui aku kekasih hati jiwa mu,pegang dan jgn lepaskan lagi aku
Bawa aku mengembara bersama mu
Mengarungi samudra raya
Melayang terbang meraup menyusun dan memahat awan keras
Menjadikannya cakrawala yang bening
Bagaikan cermin tuangan
menggores sejuta warna membentang alam raya
Sebagai tatakan cinta kasih kita
Yang tak tergoyahkan sekali pun sungai berarus besar dan kuat
Cinta kasih itu tak gentar dan tetap tenang ..
Dialog Dalam Waktu
Aku menemui MU dimana-mana
Tempat aku berada
Dan aku tau mata MU senantiasa menatap dan mendengar panjatan doa-doa ku
Yang aku lafal dalam dialog dengan MU
Aku merasakan getaran-getaran langkah, deruan gemerincing malaikat MU
Kepakan menderu syahdu sayap-sayap malaikat yang beradu
Pasukan pengirim jawaban doa-doa ku
Ada cahaya kemulaian MU terpancar menyinari jiwa yang gelap
Menghantar kelegaan
Menyentuh tubuh yang lemah-lesu
Mengalirkan semangat kesembuhan atas jasmani, rohani
Menghembus nafas kehidupan dalam nafas yang panjang
Untuk kesempatan waktu yang masih panjang
Mengarungi kehidupan di jagad raya alam semesta nan fana
Mengarah langkah kehidupan mengisi bejana tuangan
Dalam kebenaran, ketaatan, kepatuhan yang tulus
Berhikmat sujud dalam sajadah kuasa MU
Disudut tersepi dalam hari ku
Aku rindu akan MU
Tuhan ku...
Tempat aku berada
Dan aku tau mata MU senantiasa menatap dan mendengar panjatan doa-doa ku
Yang aku lafal dalam dialog dengan MU
Aku merasakan getaran-getaran langkah, deruan gemerincing malaikat MU
Kepakan menderu syahdu sayap-sayap malaikat yang beradu
Pasukan pengirim jawaban doa-doa ku
Ada cahaya kemulaian MU terpancar menyinari jiwa yang gelap
Menghantar kelegaan
Menyentuh tubuh yang lemah-lesu
Mengalirkan semangat kesembuhan atas jasmani, rohani
Menghembus nafas kehidupan dalam nafas yang panjang
Untuk kesempatan waktu yang masih panjang
Mengarungi kehidupan di jagad raya alam semesta nan fana
Mengarah langkah kehidupan mengisi bejana tuangan
Dalam kebenaran, ketaatan, kepatuhan yang tulus
Berhikmat sujud dalam sajadah kuasa MU
Disudut tersepi dalam hari ku
Aku rindu akan MU
Tuhan ku...
Rindu
Rindu yang menyesakkan dada
Membentuk kabut tebal
Mengawan di pelupuk mata
Jatuh berderai rinai air mata
Mengembun mengurai sepi
Pada cermin,jendela mata hati
Terusap lembut oleh sapa dan isarat
Dalam ruang aksara
Membentuk kabut tebal
Mengawan di pelupuk mata
Jatuh berderai rinai air mata
Mengembun mengurai sepi
Pada cermin,jendela mata hati
Terusap lembut oleh sapa dan isarat
Dalam ruang aksara
Bait-Bait Aksara Penantian Tak Berjeda
Tak terbendung, meruntuhkan pembatas norma kenyataan
Meluncur, menghembus laksana udara dan air
Tak terukur dalam serapan
Lirih dan kelam
Saat menunggu mu cinta
Aku bertahan dalam harapan
Kau rangkuh aku, manis
dalam ruang terdalam mu
Isyarat pertanda yang tak dapat disembunyikan
Oleh aku dan kamu
Kenyataan terkadang debu-debu kepahitan
Aku dan kamu berjarak bagaikan tiang-tiang panjang
Penyanggah ruang, berdiri kokoh angkuh
Penahan atap tempat berteduh
Menjaga perasaan insani tak tersakiti
Agar rongga dada dalam ruang kita leluasa
Aku dan kamu bernafas melega
Cupid menilik bersembunyi diantara
Gemerisik imajinasi, tersenyum menatap
Ketulusan yang terabaikan
Kesetian yang sejati teruji
Kejujuran yang menyakiti diri
Tersengat panah cupid
Aku dan kamu kepayang
Dalam gulungan debu-debu asmara
Menyayat membasuh racun jiwa
Dengan air mata dalam pasungan berjeruji jingga
Memupus semua sedut-sudut kelam dalam ruang
Awalan yang pasti berakhir
Membangunkan ku dihari penuh senyuman
dari hati yang meluas melebar bagaikan
Bengawan yang mengalir tenang dalam kesejukan
Musim semi,waktu kita ...
Aku menunggu mu dimusim itu cinta ku
Aku bersolek, memulas bibir merah delima
Meriap rambut maya terurai
Semoga aku masih berarti untuk mu
Sendiri pun aku slalu bersama-sama dengan mu
Merasakan kemilau bersama dalam kiriman musik mu
Kegirangan dan kelesuan yang menularkan
Antara dua jiwa yang berjarak
Langkah-langkah tulusnya hati ku
Meniti kisah sedih berganti ceria
Dengan kukuh menggenggam janji setia mu
Tanpa ada lagi ratapan sendu
bukan seperti yang lalu
Aku terhanyut di ketidak adaan mu
Lentera mu jadi peneman sejati ku
datang dari negeri cahaya
Jatuh tepat disinggasana kita yang berdebu
Entah siapa gerangan dibalik itu
Tau kah kamu ?
Lentera itu menyinari redupnya kita
Sampai pada saatnya
Kamu datang bagai Pengeran berkuda
Lentera mu kan bersinar lembut
Menerangi jalan ku kepada mu
Dan bersama kita
Membagi misteri cahaya kepada insan lainnya ..
SUARA HATI
Saat hati ini terluka oleh ketakberdayaan akan rasa sakit karena cinta yang tak terbalaskan , aku sadar bahwa diri ini butuh kasih sayang , butuh kedamaian dan kebahagiaan , saat itu pula aku sadar bahwa apa yang telah aku korbankan tidak akan sia-sia , memang aku tak lebih dari seorang manusia penakut , seorang manusia yang tak pernah mampu untuk mengungkapkan gejolak rasa cintanya , hingga pada ahirnya ketakutan itu membunuh semua harapan dan impian akan penyatuan bersama orang yang disayangi .
Terkadang pergolakan muncul dalam pikiranku tentang “ Arti dari sebuah cinta yang terus aku cari ini ……? “ , sesaat ia membuat aku tersenyum lalu setelah itu ia menjadikan diri ini terdiam dalam kemurungan hati , sesaat ia damaikan jiwa ini lalu setelah itu ia hancurkan seluruh rasa yang amat dalam ini .
Keterbatasanku untuk mengetahui rahasia yang tersembunyi dibalik cinta ini membuat aku semakin tenggelam hingga ke dasar lautan keputusasaan yang amat dalam , tak pernah kutahu apakah yang akan terjadi setelah luka ini berahir , apakah cinta yang terlalu menyakitkan itu kembali hadir disetiap mimpi-mimpiku atau bahkan ada cinta lain yang akan menenangkanku disetiap helai nafas ini terhembus …..?.
Dan sungguh aku selalu berharap semoga suatu saat nanti aku dapat merasakan indahnya penyatuan bersama orang yang kusayangi , karena cinta yang dulu pernah aku sanjung-sanjung itu membuat aku terluka oleh kilatan cahaya keindahanya yang terus mnyilaukan mataku.
Dan sekarang dapat aku kenali ada cinta lain yang sedang hadir bawa aku kedalam genggamanya , sedikit demi sedikit cinta tersebut mulai menjamah pucuk-pucuk jiwaku , bercumbu mesra dengan hatiku , dan mendekap erat bayang-bayang masa laluku . Namun aku tak tahu apakah cinta tersebut adalah cinta yang selama ini aku cari atau hanyalah sebuah rasa yang terus memberontak seiring dengan waktu yang pergi , semoga cinta tersebut mampu memberiku keindahan yang tak pernah diberikan oleh cintaku di masa lalu………………………..
by : Ana Kristiana
Jumat, 06 April 2012
AKU DAN MAKNA
Aku mengukir garis lengkung dibibirku
Isyaratkan rona-rona hati merah muda
Begitu lembut membelai jantungku
Seperti ketika kehidupan berikan nyaman diwaktuku
Aku mengukir tanya dibenakku
Isyaratkan fikir yang menuntut kepastian
Mendesak hebat menyesakkan dadaku
Seperti ketika awan gelap curahkan hujan
Wahai kau sebuah makna
Berikanku setitik terang untuk langkahku
Ketika ku inggin menggapaimu dan berbisik "AKU MENCINTAIMU TANPA SYARAT"
Isyaratkan rona-rona hati merah muda
Begitu lembut membelai jantungku
Seperti ketika kehidupan berikan nyaman diwaktuku
Aku mengukir tanya dibenakku
Isyaratkan fikir yang menuntut kepastian
Mendesak hebat menyesakkan dadaku
Seperti ketika awan gelap curahkan hujan
Wahai kau sebuah makna
Berikanku setitik terang untuk langkahku
Ketika ku inggin menggapaimu dan berbisik "AKU MENCINTAIMU TANPA SYARAT"
Senin, 19 Maret 2012
Tentang Dia... Pelangiku!
Bahagia adalah ketika dia hadir dalam hari-hariku
Tertawa adalah bila melihat dia bahagia
Memiliki adalah saat dia menemaniku
Diriku adalah ketika aku bersamanya
Kehilangan adalah ketika tak ada dia berjalan bersamaku
Sunyi adalah saat tak lagi berbagi dengannya
Merindu adalah waktu dimana tak mampu menatapnya
Berhenti adalah saat dia menutup mata
Buka aku adalah saat nanti ketika dia akan pergi untuk selamanya
Dia adalah warna oranye dalam hitam putih buku kehidupanku
Dia adalah kesempurnaan yang tuhan kirimkan dalam ketidaksempurnaan hidupku
Dia adalah pemilik abadi ruang dihatiku
By: Ana Kristiana
Tertawa adalah bila melihat dia bahagia
Memiliki adalah saat dia menemaniku
Diriku adalah ketika aku bersamanya
Kehilangan adalah ketika tak ada dia berjalan bersamaku
Sunyi adalah saat tak lagi berbagi dengannya
Merindu adalah waktu dimana tak mampu menatapnya
Berhenti adalah saat dia menutup mata
Buka aku adalah saat nanti ketika dia akan pergi untuk selamanya
Dia adalah warna oranye dalam hitam putih buku kehidupanku
Dia adalah kesempurnaan yang tuhan kirimkan dalam ketidaksempurnaan hidupku
Dia adalah pemilik abadi ruang dihatiku
By: Ana Kristiana
Apa arti sebuah pertemanan dan cinta....?
Selama ini kita hidup ega pernah namanya sendirian, pasti ada namanya seseorang buat ngebantu kita. Nggak mungkin bangetkan kalau kita tiba-tiba nongol di bumi ini dan nggak mungkin juga kita lahir dari batu, yang pastinya ada orang tua yang udah ngandung dan ngelahirin dan ngerawat kita, kita udah diajak berinteraksi terutama oleh orang tua kita.
Nah, selama itulah kita mengenal dan saling berinteraksi dengan orang banyak hingga kita mengenal yang namanya "pertemanan" semuanya berawal ketika kita sudah saling mengenal sisi-sisi positif dan negatif orang tersebut. Hingga kita secara tidak sadar telah membuat suatu ikatan yang dinamakan pertemanan.
Apa arti teman ???
Uhmmmm.... ini menurut Ana Kristiana, pertemanan adalah suatu ikatan yang nggak bakalan bisa di lepas dan berakhirnya sebuah pertemanan jika kita mati. Biarpun kita bilang dia adalah musuh kita tapi nyatanya dia masih mengisi kehidupan kita meskipun dimata kita hanya kenegatifan yang terlihat. Jujur deh, nggak ada orang yang sempurna di bumi ini termasuk teman kita sendiri dan kita sendiri.
Apa kalian nggak pernah berantem sama temen deket kalian sendiri, pastinya pernah donk! Terutama jika kita sudah saling kenal dan akrab banget pasti konflik-konflik kecil ngambek yang gedepun pernah kita alami. Tapi teman juga bisa kita jadiin tempat sampah, bahasa lembutnya sih.... tempat curhat kita. Kita bisa sharing sama temen kita tentang unek-unek yang sedang kita rasakan, dan kebanyakan teman bisa berikan solusi buat kita, atas unek-unek yang kita rasakan.
Nggak hanya temen yang ada disekeliling kita, juga nggak hanya temen yang bisa ngebuat kita ngerasa seneng. Tapi juga pacar.
Etss... jangan kaget kayak gitu donk. Udah nggak zaman donk kalau anak muda sekarang nggak punya pacar. Pasti punya donk meskipun minim cuma satu, hehehe....... karena itu, kita sering banget ngehabisin waktu berhari-hari sama pacar, apalagi kalau lagi kasmaran serasa dunia milik berdua saja dan yang lainnya ngontrak, hehehe.......
Kalau udah kayak gitu, harus segera was-was. Mengapa????
Kalau udah terhanyut dalam kehidupan kita sendiri bisa-bisa teman yang udah kita kenal lebih dulu malah kita tinggalkan. Secara biasanya kita suka cerita sama temen kita tapi setelah punya pacar yang ada temen malah dicuekin, dan hal ini yang bisa memicu pertengkaran. Nggak baikkan kalau kita harus marahan sama shobat sendiri hanya karena pacar.
So, lebih utama pacar apa temen kalau gituuuu???
Nah, selama itulah kita mengenal dan saling berinteraksi dengan orang banyak hingga kita mengenal yang namanya "pertemanan" semuanya berawal ketika kita sudah saling mengenal sisi-sisi positif dan negatif orang tersebut. Hingga kita secara tidak sadar telah membuat suatu ikatan yang dinamakan pertemanan.
Apa arti teman ???
Uhmmmm.... ini menurut Ana Kristiana, pertemanan adalah suatu ikatan yang nggak bakalan bisa di lepas dan berakhirnya sebuah pertemanan jika kita mati. Biarpun kita bilang dia adalah musuh kita tapi nyatanya dia masih mengisi kehidupan kita meskipun dimata kita hanya kenegatifan yang terlihat. Jujur deh, nggak ada orang yang sempurna di bumi ini termasuk teman kita sendiri dan kita sendiri.
Apa kalian nggak pernah berantem sama temen deket kalian sendiri, pastinya pernah donk! Terutama jika kita sudah saling kenal dan akrab banget pasti konflik-konflik kecil ngambek yang gedepun pernah kita alami. Tapi teman juga bisa kita jadiin tempat sampah, bahasa lembutnya sih.... tempat curhat kita. Kita bisa sharing sama temen kita tentang unek-unek yang sedang kita rasakan, dan kebanyakan teman bisa berikan solusi buat kita, atas unek-unek yang kita rasakan.
Nggak hanya temen yang ada disekeliling kita, juga nggak hanya temen yang bisa ngebuat kita ngerasa seneng. Tapi juga pacar.
Etss... jangan kaget kayak gitu donk. Udah nggak zaman donk kalau anak muda sekarang nggak punya pacar. Pasti punya donk meskipun minim cuma satu, hehehe....... karena itu, kita sering banget ngehabisin waktu berhari-hari sama pacar, apalagi kalau lagi kasmaran serasa dunia milik berdua saja dan yang lainnya ngontrak, hehehe.......
Kalau udah kayak gitu, harus segera was-was. Mengapa????
Kalau udah terhanyut dalam kehidupan kita sendiri bisa-bisa teman yang udah kita kenal lebih dulu malah kita tinggalkan. Secara biasanya kita suka cerita sama temen kita tapi setelah punya pacar yang ada temen malah dicuekin, dan hal ini yang bisa memicu pertengkaran. Nggak baikkan kalau kita harus marahan sama shobat sendiri hanya karena pacar.
So, lebih utama pacar apa temen kalau gituuuu???
Cinta Dan Luka
Lagi dan lagi, ku buat lagi cerpen untuk hari ini
Rose menangis tertahan. Dia sangat mengusahakan agar segukan tangisnya tidak memecah keheningan yang sudah mencekam. Dia tidak sendirian dikamar itu, masih ada Tian yang sedang menatapnya dengan pandangan misterius. Entah sudah berapa kali dalam setahun ini mereka bertengkar. Entah sudah berapa liter airmata yang menyeruak hadir. Entah sampai kapan emosi meluap-luap ini bisa dikendalikan. Entah kekebalan macam apa yang membuat mereka terus bertahan dalam hubungan ini. Semuanya seolah berkabut, tak menemukan jawaban pasti.“Kamu maunya gimana sekarang?”, tanya Tian membuka suara. Ditatapnya gadis yang dia pacari selama lebih dari setahun itu. Mata yang biasanya terlihat ceria dan bersinar kini dirundung duka. Sisi hatinya terluka melihat wajah ceria itu dibasuh airmata yang tak hentinya jatuh satu per satu. Ingin dia peluk gadis itu dalam rengkuhannya. Membiarkannya menangis sesuka hati. Tetapi amarah itu masih bergejolak didadanya. Bergemuruh seperti hujan badai yang mampu menerjang karang sekalipun.
x-x-x
Dua jam yang lalu Rose datang ke kamar kosannya dengan senyum sumringah seperti biasa. Dia datang membawakan makanan yang sudah dijanjikannya tadi saat sms-an. Dua bungkus nasi uduk dengan opor ayam yang masih hangat. Semenjak menjalani kuliah tingkat 2, mereka sering menyempatkan waktu untuk bertemu. Sudah tidak ada lagi kesibukan seiring menurunnya tugas dari dosen sehingga mereka bisa saling mengunjungi. Seperti hari ini, di Sabtu pagi yang cerah. Rose mengetuk pintu perlahan.
“Tadaaa!”, sambut Tian dengan senyum lebar. Rose memukul bahu Tian pelan, kebiasannya jika Tian melakukan hal konyol. “Ayo masuk”, ajak Tian sambil menggenggam tangan Rose. Diperhatikannya gadis tersebut sedang tersenyum malu hingga menampakan lesung pipinya. Rose memilih duduk dekat kasur dan mengusap peluhnya. Tian menyodorkan gelas berisi air putih yang tentunya diperlukan Rose setelah capek menempuh jarak beberapa kilometer menggunakan angkutan umum. Perjalanan panjang tak begitu berarti jika sudah bertemu sang pujaan.
“Kamu punya film baru lagi?”, tanya Rose melihat Tian menyalakan komputernya. Sudah menjadi rutinitas mereka untuk menonton bersama. Film-film bioskop di download khusus agar setiap bertemu mereka bisa menonton film baru maupun film lama yang mereka sukai.
“Iya, film The Smurf. Mau nonton kan?”, goda Tian. Rose mendengus, tapi senyum kecil menghias bibirnya. Film dimulai dengan alunan lagu ceria happy song dari para Smurf. Rose meyandarkan kepalanya ke bahu Tian. Dengan sayang Tian mengusap puncak kepala Rose. Lalu sebuah sms masuk dari handphone Rose. Karena asyik menonton Rose masih anteng menatap para Smurf berpetualang. Tangan Tian menggapai Galaxy Mini tersebut. Keningnya berkerut dan tubuhnya mengejang. Rose menyadari itu lalu bangkit menatap wajah Tian yang sudah mengeras.
“Apa maksudnya ini?”, tanya Tian dingin. Disana terdapat sms dari contact bernama Naeem. Isinya : ‘Jangan lupa makan yaa J’. Sebuah pesan singkat namun membuat Tian geram. Tian tahu dengan pasti bahwa Naeem mempunyai rasa yang lebih terhadap pacarnya ini. Dan sayangnya Rose terlalu ramah pada orang lain sehingga kemungkinan Naeem salah mengartikan kebaikan Rose. Kini Rose hanya membungkam mulutnya. Tidak mengeluarkan sepatah katapun. Jemari Tian menyusuri handphone itu dengan seksama. Lagi! Dia menemukan sms Naeem 1 jam yang lalu, sebelum Rose sampai dikosan Tian. Sms itu mengatakan agar Rose berhati-hati menuju kos Tian. Bahkan diakhir kalimat Naeem menawarkan akan menjemputnya jika Rose pulang nanti.
“Masih juga sms-an sama dia?”, Tian mengacungkan telepon genggam itu dengan sikap skeptis. Wajah Rose mendadak ketakutan. Gadis itu paling lemah mendengar dirinya dibentak. Tian memang cukup kencang menanyakan kehadiran sms tak diundang itu.
“Iya”, aku Rose jujur. Tak ada gunanya berbohong. Apalagi dengan kondisi Tian yang sedang marah seperti itu. rose hanya menunduk menyembunyikan bulir airmata yang siap turun dari matanya. Naeem memang cukup dekat dengannya. Hal itu karena mereka satu kampus dan satu jurusan. Berbeda dengan Tian yang beda kampus bahkan hampir beda region segala. Ibarat dari ujung ke ujung. Naeem-lah yang lebih sering menemaninya. Dan Naeem lebih ramah dari pacarnya sendiri.
“Kamu suka sama dia?”, pertanyaan Tian yang menusuk membuat Rose tersentak. Tidak terpikir sedikitpun Rose mengkhianati cinta Tian yang begitu dikenalnya dari kecil. Tatapan Tian sungguh sangat menusuk. Rose tidak menyadari airmatanya yang jatuh perlahan. Begitu syok dengan pertanyaan menuduh seperti itu. Begitu kaget dengan sikap Tian yang berlebihan seperti itu.
Tian mendengus kesal melihat Rose yang menangis. Baginya, airmata itu karena akibat ketahuan sms-an dengan Naeem. Keberanian muncul dibenaknya. Tangannya dengan cepat menekan dial ke nomor Naeem. Tak perlu menunggu lama untuk membuat Naeem mengangkat telponnya. Mungkin dia akan mengira bahwa rose yang meneleponnya.
“Halo Rose, ada apa? Mau dijemput?”, suara disebrang sana terdengar riang. Tian menggertakan gigi.
“Ada perlu apa lu sms cewek gue terus?”, tembak Tian langsung ke pointnya. Suara disana terdiam lama. Rose menyadari kalimat barusan bukan untuknya dan mendapati Tian sedang menelepon seseorang. “Oh Tuhan!” seru Rose dihatinya. Dia tak menyangka Tian akan senekat itu. Dengan sigap Rose menggapai hendak mengambil telepon genggamnya. Tian lebih tangkas untuk menjauhkan handphone itu dari Rose.
“Balikiiiin”, Rose memelas kalut. Dia tak ingin ada perkelahian akibat sms yang menurutnya sungguh sepele. Dia tahu dia salah masih menanggapi Naeem dengan keramahannya. Satu-satunya yang pantas untuk dipertanyakan adalah dirinya, bukan Naeem. Yang patutnya disalahkan adalah dirinya!
“Halo, halo. Rose. Kamu ga diapa-apain kan disana? Rose, halo Rose”, seketika Naeem terdengar panik. Naeem begitu khawatir, dari nada suaranya tersimpan berbagai emosi yang meluap. Sama halnya dengan emosi Tian. Dengan kasar Tian menekan tombol loudspeaker agar Rose dapat mendengar sendiri percakapan mereka. “Rose apa perlu gue kesana? Halo, halo”, tambah Naeem tidak sabar.
“Lu pikir gue bakal nyakitin Rose?”, gemeletuk gigi Tian begitu keras saking menahan emosinya. Rose terduduk tak melawan lagi. Menjadi pendengar mungkin bukan sikap yang tepat, tapi apalagi yang bisa dia lakukan? Terbayang olehnya sikap Tian yang sering meledak tak karuan jika sedang marah. Setelahnya Tian akan meminta maaf seolah semua caci makinya, semua unek-uneknya, semua perkataanya yang menyakitkan tidak pernah ada. Tian selalu meminta maaf. Hal yang baik untuk dilakukan. Tetapi Rose tidak mudah mengenyahkan wajah penuh kebencian Tian yang ditujukan padanya. Belum lagi perkataan Tian yang menyudutkan dirinya. Selalu ingin menang sendiri. Itulah yang membuat Rose makin menangis sekarang.
“Disana Rose pasti ketakutan. Dia pernah bilang kalau dia selalu khawatir dan ketakutan deket lo karena lo sering marah ke dia. Dia bertahan sama lu karena dia sayang lu. Tapi lu sakitin dia terus. Dia nangis kan sekarang?!”, Naeem tak kalah emosinya dari Tian. Mendengar jawaban mengejutkan itu, pandangan Tian beralih pada gadisnya dipojokan kanan kamarnya. Gadis itu duduk membelenggu diri sambil memeluk lutut. Airmata jatuh perlahan dari matanya yang cokelat cerah.
“Cukup! Jangan ganggu pacar gue lagi”, Tian memutuskan untuk memutus sambungan telepon itu. tapi kalimat terakhir yang langsung dijawab Naeem membuat Tian tersentak.
“Gue ga ngambil dia dari lu. Tapi kalau lu nyakitin dia terus, gue bakal rebut dia dari tangan lu, dihadapan lu!”, ancam Naeem lalu sambungan terputus. Tian mengamati gadisnya yang masih gemetar. Pikirannya melayang jauh pada perbuatannya yang memang temperamen. Rose begitu sabar dan tegar berada disisinya. Penyesalan menyusup jauh ke sanubari Tian. Merasa berdosa.
x-x-x
Pertanyaan Tian mengenai kemauannya baru kali ini Rose dengar. Tian tampak melemah. Dia begitu rapuh. Tak ada lagi bekas amarah dimatanya. Rose merasakan keletihan yang luar biasa. Baginya, Tian sudah keterlaluan. Meskipun mereka sudah pacaran lama, bukan berati Tian boleh seenaknya membaca inbox Rose. Bahkan sampai menelepon Naeem dan memakinya begitu saja. Sebenarnya Rose tahu betul bahwa Naeem menyayanginya tetapi cinta Rose yang begitu kuat pada Tian membuat Rose sudah membatasi diri. Naeem hanya sekedar teman biasa. Entah mengapa begitu mudah Rose bercerita kisahnya pada Naeem.
“Kamu ga seharusnya begitu. Naeem ga salah apapun. Dia cuma mau membantu aja”, bela Rose pelan. Tian bergejolak lagi, berkali-kali mencoba membuat nafasnya teratur, tidak lagi memburu.
“Mau belain dia? Kalau kamu terus baikin dia, bisa aja dia ge-er dan ngejar-negjar kamu. Huh, malah mungkin sedang ngejar cinta kamu. Kamu seneng kan bareng dia. Sampai curhat segala”, ujar Tian angkuh.
“Aku sayangnya ke kamu Tian”, rajuk Rose lemah. Tak ada daya upaya lagi yang bisa dia perjuangkan untuk memberitahu Tian sebesar apa cintanya. Tian seolah tutup mata dan tutup telinga. Maka Rose melanjutkan kata-katanya, “Tiap kamu marah, kamu selalu bawa hal-hal yang ga ada. Kalau kamu sangka dia ngejar aku, mungkin ada benarnya. Tapi ga sedikitpun aku punya perasaan lebih ke dia”, tandas Rose meyakinkan. Tian diam, tak berkomentar lagi. Rose beranjak bangkit dan berdiri.
“Mau kemana kamu?”, tanya Tian heran dengan gerakan Rose.
“Aku mau pulang”.
“Oh gitu, mau dijemput sama Naeem kan?”, tuduh Tian sadis. Rose menatap tak percaya pada Tian. Mata gadis itu membelalak besar. Terkejut akan tuduhan tanpa bukti tersebut. Darah seolah mengalir deras di kepalanya. Rose menghapus kasar airmatanya. Dia begitu mencintai Tian, tapi mungkin sekarang dia harus belajar melupakannya. Baginya cinta bukan sekedar saling mencintai tetapi juga menghargai dan mempercayai. Dua hal itu tak nampak lagi pada pacarnya. Benar-benar menyedihkan.
“Kamu jahat banget nuduh aku gitu”, bergetar Rose mengucapkan itu. Tian mengamati kepergian Rose. Belum apa-apa dia sudah kehilangan. Semburat cinta Rose begitu terasa disaat gadis itu sudah melangkah keluar. Tian berharap Rose kembali. Tapi gadis itu tak kembali, juga tak menoleh lagi. Sadarlah Tian bahwa dia melakukan kesalah. Tian ingin berteriak meminta Rose menghampirinya lagi.
“Rose, maafin aku. Aku ga akan begitu lagi. Aku akan tahan emosi aku”, tapi seharusnya Tian tahu, Rose mungkin sudah lelah dengan kalimat itu. Kalimat yang selalu ada diakhir pertengkaran mereka kesekian kali. Tentu Rose hapal betul kalimat itu. Pernah sekali Tian menemukan kertas kecil yang kini tersimpan manis di dompet Tian. Tulisan indah Rose yang menulis “I Love the way you lie”, dengan taburan gambar hati kecil-kecil. Tulisan dari hasil letih yang luar biasa untuk mencintai kebohongan Tian yang berkata bahwa dia tak akan marah lagi. Rose tahu itu hanya iming-iming belaka. Maka dari itu dia mencintai kebohongan itu. Karena itu berarti mereka saling memaafkan dan mereka kembali ke rajutan kisah yang sama. Dengan akhir perkelahian yang sama. Dengan luka dan derita yang serupa. Panas membakar tubuh, bergejolak melawan antara kebencian dan cinta. Yang pada akhirnya berujung pada nestapa dari jalan setapak yang ditinggalkan Rose saat kepergiannya.
Tentang Angin
Pria itu masih duduk. Diam. Diluruskannya pandang seolah jauh menembus jendela. Ia mempertajam pendengaran. Ada kicau burung gereja yang tak sengaja mampir melewati atap. Ada gemerincing daun dibelai angin. Ada suara gaduh yang mencoba muncul ke permukaan. Ada rindu yang minta didengar. Rindu yang diketahuinya telah dimanjakan senja serupa saga. Ia semakin tertegun.
Angin di bulan November selalu penuh. Ia tahu itu. Setelahnya, bisa dipastikan hujan segera turun. Hujan yang kemudian berebutan meriuhi tanah. Menciptakan aroma berbeda.
Sempurnalah bagi mereka yang ingin menenggelamkan diri dalam kenangan. Tepat sepeti apa yang tengah dilakukannya. Duduk tanpa melakukan hal lain. Hanya berharap angin, gemerincing daun pohon mangga, atau justru hujan, mengumpulkan petak demi petak ingatannya. Hingga utuh. Agar ia bisa dengan mudah menyusurinya. Kembali pada hari yang sama di tahun sebelum ini.
Betapa segala yang terjadi dalam hidup sungguh di luar jangkau pikir. Ia mengira, tak akan terjadi apa pun dalam satu tahun. Tiga ratus enam puluh lima hari yang akan mudah dilewatinya. Ternyata ia salah.
Jika boleh mengibaratkan, maka ia menyepertikan hidup seperti tontonan film thriller yang menegangkan. Penuh kejutan. Berkejaran dengan waktu. Dan yang paling penting adalah akhir yang tak mudah ditebak. Akhir yang kadang membuatnya tercengang. Atau justru menahan nafas saat ia sadar bahwa yang tengah terjadi bukan sebuah akhir, namun hanya berupa goncangan hebat. Ia harus berjaga.
Pernah kau merasa bahwa batas antara hidup dan mati begitu tipis? Seperti sekat pada mata uang kertas?
Pria itu tahu betul seperti apa batas yang dimaksud. Betapa dulu ia merasa dirinya begitu hidup. Begitu bernyawa. Meski sesungguhnya hatinya telah mati. Masih mati di beberapa detik sebelum ia bertemu Roseline. Sebelum ia melihat Roseline duduk, sambil menggerakkan kedua kakinya bergantian, ke depan dan belakang. Sebelum ia melihat jemari Roseline meraih ilalang lalu meniupkannya hingga baur bersama angin sore. Sebelum ia menjabat tangan Roseline yang ternyata hangat.
Tapi selayak sekat uang kertas. Maka pertemuan pun berbatas tipis dengan perpisahan. Selayak saudara kembar yang terlahir dari rahim yang sama. Sama-sama menyapa dunia. Dan seperti sudah hukum alam. Awal dan akhir. Datang dan pergi. Layaknya kamus para petualang.
***
Pria itu tersadar. Tiga ratus enam puluh lima hari bukan waktu yang sebentar. Ia sudah begitu lama berkutat dengan pedih karena perpisahan. Padahal ia tahu Roseline masih setia menunggunya di sana. Menunggu ia pulih dari kecewa. Menunggu hatinya sembuh dari harap yang terhempas kuat-kuat. Menantinya di antara gigil hujan bulan November. Menunggu pria itu muncul sembari mengumpulkan keberaniannya yang tercecer entah di mana.Pria itu lalu berjalan. Pelan. Menyusuri tanah. Dan basah.
Ia melipat kedua tangan. Menyingkirkan dingin. Pedih. Sakit. Dan entah apa lagi. Menuju Roseline, yang menunggunya sedari lama.
lewat angin sore. ia menitipkan rindu. pada sebuah nisan.
-Tentang Angin : Nha-
MIMPI ANA TAK HANYA SINGGAH DILANGIT
berawal kita kecil....
lalu menjadi besar...
berawal hanya dari sekedar mimpi
lalu perlahan lahan berubah mnjadi nyata
tak ada yang begitu lahir menjadi besar
lalu menjadi kecil...
tak ada yang tak punya mimpi
dan kenyataan itu seketika nyata
dulu aku disini merasa kecil dan tak berarti
aq punya sejuta mimpi..dan hanya satu impian ku
yang aq harapkan menjadi nyata
satu tekad ku benamkan dalam jiwa dan hati...
ya,..'' akan ku buktikan suatu saat nanti "
bahwa aku pun bisa menjadi besar...
mimpi-mimpi ku tak hanya singgah dilangit
tapi impian itu akan terwujud nyata
dan kau yang disana....yang telah menganggap hina
lihatlah kini hidup mu...dan apakah kau bisa tersenyum
apa yang bisa kau banggakan pada dirimu..
dan apa yang bisa kau tunjukan kepada kedua orang tua yg mengasuh dan menghidupi mu??
mana yang dulu pernah kau banggakan dan kau puja????.....
mana kesombongan kata-kata mu pada yang pernah kau ucapkan????
dan apakah kau bahagia dengan cinta mu yang kau agung-agungkan??????
tapi lihatlah aku disini.....
bahagia dengan apa yang kuraih
walau hanya berawal dari satu mimpi
aku telah membuktikan ucapan-ucapan ku padamu
bahwa suatu saat nanti aku akan menjadi besar
Dan mimpi-mimpi ku tak hanya singgah dilangit....
lalu menjadi besar...
berawal hanya dari sekedar mimpi
lalu perlahan lahan berubah mnjadi nyata
tak ada yang begitu lahir menjadi besar
lalu menjadi kecil...
tak ada yang tak punya mimpi
dan kenyataan itu seketika nyata
dulu aku disini merasa kecil dan tak berarti
aq punya sejuta mimpi..dan hanya satu impian ku
yang aq harapkan menjadi nyata
satu tekad ku benamkan dalam jiwa dan hati...
ya,..'' akan ku buktikan suatu saat nanti "
bahwa aku pun bisa menjadi besar...
mimpi-mimpi ku tak hanya singgah dilangit
tapi impian itu akan terwujud nyata
dan kau yang disana....yang telah menganggap hina
lihatlah kini hidup mu...dan apakah kau bisa tersenyum
apa yang bisa kau banggakan pada dirimu..
dan apa yang bisa kau tunjukan kepada kedua orang tua yg mengasuh dan menghidupi mu??
mana yang dulu pernah kau banggakan dan kau puja????.....
mana kesombongan kata-kata mu pada yang pernah kau ucapkan????
dan apakah kau bahagia dengan cinta mu yang kau agung-agungkan??????
tapi lihatlah aku disini.....
bahagia dengan apa yang kuraih
walau hanya berawal dari satu mimpi
aku telah membuktikan ucapan-ucapan ku padamu
bahwa suatu saat nanti aku akan menjadi besar
Dan mimpi-mimpi ku tak hanya singgah dilangit....
Gunung Dan Cinta
Ada sebuah kisah tentang seorang bocah sedang mendaki gunung bersama ayahnya.
Tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh. “Aduhh!” jeritannya memecah keheningan suasana pegunungan. Si bocah amat terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya persis sama, “Aduhh!”.
Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, “Hei! Siapa kau?”
Jawaban yang terdengar, “Hei! Siapa kau?”
Lantaran kesal mengetahui suaranya selalu ditirukan, si anak berseru, “Pengecut kamu!” Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan umpatan serupa.
Ia bertanya kepada sang ayah, “Apa yang terjadi?”
Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum, “Anakku, coba perhatikan.”
Kemudian Lelaki itu berkata keras, “Saya kagum padamu!”
Suara di kejauhan menjawab, Saya kagum padamu!”
Sekali lagi sang ayah berteriak “Kamu sang juara!”
Suara itu menjawab, “Kamu sang juara!”
Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap belum mengerti. Lalu sang ayah menjelaskan, “Suara itu adalah gema, tapi sesungguhnya itulah kehidupan.” Kehidupan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakanmu.
Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, ya ciptakan cinta di dalam hatimu. Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan tinggi, ya tingkatkan kemampuan itu. Hidup akan memberikan
kembali segala sesuatu yang telah kau berikan kepadanya.
Ingat, hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan dirimu.
First Love (cukup dikenang tidak untuk kembali)
Aku mengenalnya semenjak aku berusia 14 tahun, dan semenjak itu aku merasa aneh.
Entah apa yang aku rasa saat itu, aku tak mengerti apa yang sedang terjadi kala itu, aku seperti orang yang tak tentu arah.
Saat aku sadari ternyata aku mulai jatuh cinta, ya aku jatuh cinta untuk yang pertama kali
Namun aku tak mampu melakukan apa yang ingin aku lakukan.
Aku hanya mengaguminya dari kejauhan, aku hanya mampu melihat senyumnya dari sini dari tempatku duduk kala itu.
Aku melihatnya tertawa dan melihat bermain bola di lapangan itu.
Aku sungguh jatuh cinta, ini cinta pertama ku..
Laki-laki yang aku pandang terlihat tampan dengan gayanya yang khas dan aku suka itu..
Matanya sangat indah, rambutnya yang kriting menambah getaran dalam dada ini..
Huuuuh aku suka dia, benar-benar suka dia..
Rasa ini semakin hari semakin dalam.
Setiap hari yang aku ingin hanya memandang wajahnya.
Suatu hari aku melihat tatapan matanya, tatapan mata yang sangat sejuk.
Yang mampu membuat jantung ini berdegup lebih cepat.
Dan akhirnya aku mulai bisa dekat degan dia, aku merasa sangat bahagia.
Hingga suatu hari, apa yang aku takutkan terjadi, dia pergi..
Pergi tanpa pesan terakhir.
Kini, hanya ada aku dan kenangan itu..
Aku hanya mampu mengingatnya, mengingat semua senyumnya dan tatapan indah itu.
Aku berjalan gontai sambil meneteskan air mata , air mata kehilangan.
Dia, takkan pernah tau betapa sakitnya aku saat itu, saat dia pergi dariku.
Aku tak mampu berkata apapun, aku hanya menangis dalam diam, menyesali semuanya..
Aku mencoba tegar, aku mencoba terus untuk menutup luka ini, luka yang kau beri.
Aku mencoba bahagia dengan apa yang aku milikki saat itu..
Aku mencoba bertahan dengan senyumanku.
Yaa tuhan, jaga dia selama dia jauh dari sisiku.
Di dalam penantianku, ada seorang pria datang dengan membawa sejuta cinta
Aku masih ingin diam, dan diam menunggu cintaku kembali dalam pelukku.
Namun kehadirannya membuat aku tertawa seperti dulu, tetapi sungguh dalam hati ini masih ada nama cinta pertamaku.
Aku hanya mampu tertawa sesaat saja, setelah itu kembali menangis dalam diamku, dalam penantianku.
Untuk sementara waktu, sakitku terobati oleh kehadirannya di dalam sepiku.
Namun hanya sementara dan setelah itu kami berpisah..
Tahun pun telah berganti namun cintaku tak pernah kembali..
Aku tetap menunggu, menunggu dalam ketidakpastian ini..
Sampai suatu hari, aku tau dia sudah tak sendiri lagi, dia mempunyai seorang kekasih..
Aku hancuuuur saat itu..
Aku harus melihat cinta pertamaku bersama wanitanya itu.
Aku menangis sejadi jadinya :’( *cengeng
Aku terus menangis dalam diamku, aku tak mampu lagi tersenyum saat itu..
Rasanya hatiku sangat sakit saat itu, hatiku ada satu dan akhirnya hancur berkeping-keping.
Tuhan, mengapa ini terjadi padaku??
Aku menutupi rapuhnya hatiku dengan caraku sendiri.
Dan aku mencoba berpaling tapi selalu saja gagal.
Akhirnya aku menemukan seorang pria, yang sangat aku harapkan bisa menggantikan dia.
Namun ternyata aku salah, semua yang aku usahakan gagal..
Entah apa yang aku rasakan saat itu, aku galau..
Aku kecewa..
Aku harus rela DIA bersama wanitanya…
Namun aku tak sekuat yang aku kira, aku berharap aku mampu namun ternyata aku tak
mampu.
Aku terlalu rapuh untuk itu..
Namun aku tak putus asa, aku terus menunggunya dan aku hanya menangis dalam diamku.
Aku berdoa, suatu hari nanti DIA bisa mengerti rasaku ini A
Setelah tahun berganti..
Tuhan mendengar doaku, aku kembali bisa dekat dengan cinta pertamaku itu.
Ahhh, senangnya aku ini :D
Lama-kelamaan aku semakin dekat dengan dia..
Dan sekarang dia bukan lagi bayangan, tapi dia adalah KENYATAAN.
Perjuanganku selama 3tahun ini TIDAK sia-sia, terima kasih Tuhan :*
I will be love you, until the end of time my Boy A
Entah apa yang aku rasa saat itu, aku tak mengerti apa yang sedang terjadi kala itu, aku seperti orang yang tak tentu arah.
Saat aku sadari ternyata aku mulai jatuh cinta, ya aku jatuh cinta untuk yang pertama kali
Namun aku tak mampu melakukan apa yang ingin aku lakukan.
Aku hanya mengaguminya dari kejauhan, aku hanya mampu melihat senyumnya dari sini dari tempatku duduk kala itu.
Aku melihatnya tertawa dan melihat bermain bola di lapangan itu.
Aku sungguh jatuh cinta, ini cinta pertama ku..
Laki-laki yang aku pandang terlihat tampan dengan gayanya yang khas dan aku suka itu..
Matanya sangat indah, rambutnya yang kriting menambah getaran dalam dada ini..
Huuuuh aku suka dia, benar-benar suka dia..
Rasa ini semakin hari semakin dalam.
Setiap hari yang aku ingin hanya memandang wajahnya.
Suatu hari aku melihat tatapan matanya, tatapan mata yang sangat sejuk.
Yang mampu membuat jantung ini berdegup lebih cepat.
Dan akhirnya aku mulai bisa dekat degan dia, aku merasa sangat bahagia.
Hingga suatu hari, apa yang aku takutkan terjadi, dia pergi..
Pergi tanpa pesan terakhir.
Kini, hanya ada aku dan kenangan itu..
Aku hanya mampu mengingatnya, mengingat semua senyumnya dan tatapan indah itu.
Aku berjalan gontai sambil meneteskan air mata , air mata kehilangan.
Dia, takkan pernah tau betapa sakitnya aku saat itu, saat dia pergi dariku.
Aku tak mampu berkata apapun, aku hanya menangis dalam diam, menyesali semuanya..
Aku mencoba tegar, aku mencoba terus untuk menutup luka ini, luka yang kau beri.
Aku mencoba bahagia dengan apa yang aku milikki saat itu..
Aku mencoba bertahan dengan senyumanku.
Yaa tuhan, jaga dia selama dia jauh dari sisiku.
Di dalam penantianku, ada seorang pria datang dengan membawa sejuta cinta
Aku masih ingin diam, dan diam menunggu cintaku kembali dalam pelukku.
Namun kehadirannya membuat aku tertawa seperti dulu, tetapi sungguh dalam hati ini masih ada nama cinta pertamaku.
Aku hanya mampu tertawa sesaat saja, setelah itu kembali menangis dalam diamku, dalam penantianku.
Untuk sementara waktu, sakitku terobati oleh kehadirannya di dalam sepiku.
Namun hanya sementara dan setelah itu kami berpisah..
Tahun pun telah berganti namun cintaku tak pernah kembali..
Aku tetap menunggu, menunggu dalam ketidakpastian ini..
Sampai suatu hari, aku tau dia sudah tak sendiri lagi, dia mempunyai seorang kekasih..
Aku hancuuuur saat itu..
Aku harus melihat cinta pertamaku bersama wanitanya itu.
Aku menangis sejadi jadinya :’( *cengeng
Aku terus menangis dalam diamku, aku tak mampu lagi tersenyum saat itu..
Rasanya hatiku sangat sakit saat itu, hatiku ada satu dan akhirnya hancur berkeping-keping.
Tuhan, mengapa ini terjadi padaku??
Aku menutupi rapuhnya hatiku dengan caraku sendiri.
Dan aku mencoba berpaling tapi selalu saja gagal.
Akhirnya aku menemukan seorang pria, yang sangat aku harapkan bisa menggantikan dia.
Namun ternyata aku salah, semua yang aku usahakan gagal..
Entah apa yang aku rasakan saat itu, aku galau..
Aku kecewa..
Aku harus rela DIA bersama wanitanya…
Namun aku tak sekuat yang aku kira, aku berharap aku mampu namun ternyata aku tak
mampu.
Aku terlalu rapuh untuk itu..
Namun aku tak putus asa, aku terus menunggunya dan aku hanya menangis dalam diamku.
Aku berdoa, suatu hari nanti DIA bisa mengerti rasaku ini A
Setelah tahun berganti..
Tuhan mendengar doaku, aku kembali bisa dekat dengan cinta pertamaku itu.
Ahhh, senangnya aku ini :D
Lama-kelamaan aku semakin dekat dengan dia..
Dan sekarang dia bukan lagi bayangan, tapi dia adalah KENYATAAN.
Perjuanganku selama 3tahun ini TIDAK sia-sia, terima kasih Tuhan :*
I will be love you, until the end of time my Boy A
Dan sekarang DIA bukanlah sosok yang aku harapkan lagi karna DIA Tak lebih dari hewan yang tak punya rasa.
Dia tega bermain dibelakangku.
Dia hancurkan hatiku yang sangat menyayangi dia A.
Aku tak ingin mengenalnya lagi karna bagiku SEMUA TELAH BERAKHIR.
Terima kasih untuk luka yang kamu berikan padaku, A.
Terima kasih untuk waktu sedikit yang kamu sempatkan untuk pedulikan sedikit hatiku.
Meski berakhir menyakitkan kini.
THE END
aku juga milikmu
Gak tahu pede darimana, yang jelas ni cerpen udah terlanjur dikirim ke nulisbuku.com :(( semoga besok” makin baik cerpen gue. AMIN. . .
“Lu kok gitu sih? Anak-anak yang lain aja pada diajakin pergi, tapi gue enggak!”, gerutu Dela pada pacarnya, Rizky, via sms. Mukanya berlipat walau disana pacarnya tak akan dapat melihatnya. Rasa amarah begitu membuncah di dadanya. Setidaknya mengapa harus ada Lala disana, minimal dia diberitahu dahulu bahwa Rizky hendak jalan. Dela berkali-kali berusaha memaklumi kedekatan yang terselubung kabut halus diantara Rizky dan Lala. Mereka bertiga berada dikelas yang sama dijurusan perhotelan SMK Pariwisata Bandung dan jelas dia pacar satu-satunya Rizky. Tetapi mengapa Dela tak pernah mampu menembus kabut itu, yang membuat Lala semakin dekat saja dengan pacarnya. Sudah berkali-kali seperti itu berulang dalam pertengkaran mereka. Kali ini Rizky tidak mengajaknya jalan sedangkan teman-teman mereka yang lain ditelepon untuk ikut serta. Jelas saja Dela sewot.
“Lah terus kenapa lu marah? Terserah lu aja, gue cape tau”, sembur Rizky tak kalah sengit. Rizky cape menjadi pihak yang selalu disalahkan. Menurutnya pacaran itu bukan berarti dia harus ada 24 jam untuk Dela. Namun gadisnya itu tak kunjung mengerti. Semakin kesini malah semakin aneh saja amarahnya. Selalu hal yang menurutnya terlalu sepele untuk dipermasalahkan. Soal kedekatannya dengan teman-teman ketimbang Dela atau karena Rizky jarang sms apalagi telepon. Jenuh dan penat. Pergaulannya terasa dibatasi. Hanya satu yang bisa dia ingin sekali dia lakukan malam ini. Lekas tidur dan berharap pagi cepat menyingsing agar bayangan Dela segera musnah dari pikirannya.
x-x-x
Kesokan harinya dikelas, Mutia yang selalu ceria menyapa teman-temannya. Semalam setelah jalan dengan Rizky, Lala, Rose, Stefanus, dan Bisma yang notabene adalah teman sekelasnya, maka dengan santai dia heboh menceritakan cerita malam itu pada Diah. Sayang Diah tak bisa ikut karena sedang sakit. Malam itu dicanangkan untuk belajar bersama agar mereka bisa mengerjakan UTS yang dilaksanakan mulai besok. Namun karena mendahulukan mengisi perut alhasil mereka malah seperti jalan-jalan malam dan lupa untuk belajar. Suara nyaring Mutia membelah kesunyian, “Eh Bisma, kamu kok masih aja genit ke Rizky, belum cukup apa semalem godain dia”, tawa gadis itu riang. Diah tersenyum maklum karena pada dasarnya Mutia memang selalu heboh. Bisma diujung sana tersenyum malu-malu kucing. Tak satupun di kelas ini yang beres otaknya, semuanya sableng dan kurang waras.
Dela mendengar kalimat itu. Hatinya kembali mendidih. Entah mengapa perasaan tidak rela menjalar dengan cepat dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kesinisan tak dapat lagi dia sembunyikan. Samar-samar didengarnya Mutia melanjutkan “… si Lala noh enak banget. Kita bertiga kayak apa aja, udah berkerudung tapi kaliannya yang rusuh”. Tanpa sadar Dela menimpali kalimat itu. “Yaudah sih, jangan dibahas mulu juga tentang semalem”, sambil memutar bola matanya. Mutia tampak terkejut, tapi Dela tak lagi mempedulikannya. Sudah cukup baginya sayatan demi sayatan luka dari kedekatan Lala dengan Rizky yang semakin menjadi-jadi, kini baginya tak boleh ada celah untuk menyakiti hatinya lebih dalam lagi.
Dela memperhatikan Lala yang sedang bercengkrama dengan Rose. Mereka tampak berbahagia saling bercerita. Lalu sekilas Rose menoleh kearahnya dan tersenyum. Dela membuang wajahnya, tak ingin disapa lagi oleh kedua temannya itu. Lala dianggapnya sebagai saingan. Bahkan pernah terpikir oleh dirinya bahwa seolah Lala yang merupakan pacar resmi Rizky sedangkan Dela hanyalah pacar rahasia. Pikiran itu belum seutuhnya musnah. Terlihat dengan jelas bahwa pacarnya itu lebih mengakui Lala ketimbang dirinya. Menyakitkan memang, tapi cintanya pada Rizky yang membuatnya mempertahankan hubungan ini.
“Mau ikut makan ga lu?” tanya Rizky yang tiba-tiba saja sudah berada disampingnya. Dengan sedikit gelengan lemah dia menjawab pertanyaan itu. “Yakin ga mau makan nih?”, desak Rizky tak sabar. Dela sempat menarik nafas panjang dulu sebelum mengatakan “Iya”, yang tetap saja terdengar sangat ketus. Lalu dengan mudahnya Rizky berlalu. Tak usah ditebak kemana pacarnya itu akan melangkah. Dela mempertajam pendengarannya, ingim tahu apa yang dikatakan Rizky, Lala dan Rose.
Rose adalah temannya yang sangat rapi dalam bersikap. Gadis itu hanya berbisik yang disertai gelengan dari Rizky dan sempat menatapnya sekilas sebelum keluar duluan. Lala mengamit lengan kiri Rizky sedangkan Rose berjalan disamping kanannya. Dela pasrah, tak tahu lagi harus mengatakan apa. Kedekatan Rizky dan Lala adalah misteri baginya, namun kedekatan Rose terhadap pacarnya itu lebih aneh lagi karena mereka selalu berbisik jika berbicara. Seperti menyimpan jutaan rahasia yang teramat penting sehingga mereka perlu menutupi percakapan mereka dengan sangat rapi.
x-x-x
Ditempat makan, anak-anak jurusan perhotelan SMK Pariwisata Bandung itu telah berkumpul. Suara riuh rendah mereka yang berebut ingin dilayani duluan sangat kacau dan memekakkan telinga. Senda gurau mereka lontarkan untuk menghilangkan penat. Tidak semuanya hadir dalam warung Ibu Eka tersebut. Didalamnya hanya ada Rizky, Lala, Rose, Bisma, Indri, Riyo, Stefanus, Abi dan Agam. Setelah semua mendapatkan makanan dan duduk ditempat masing-masing, hanya ada obrolan singkat diantara mereka.
“Eh cewek lu mana?”, tanya Riyo pada Rizky. Masih dengan menyuap nasi Rizky menjawab dengan mengangkat bahu. Mulutnya masih penuh dengan makanan, tapi tak urung dijawabnya juga. “Dia ga mau makan, katanya udah makan”, jawab lelaki gendut itu. Tak ada yang istimewa dari Rizky. Cuma lelaki biasa yang mempunyai kemampuan untuk berdebat, gampang bergaul dan autis. Autis disini adalah otaknya yang terkadang seperti anak autis yang susah diberitahu kebenaran sikap.
“Lah lu mah ceweknya ditinggalin mulu”, timpal Rose datar.
“Tau lu, Ky. Kasian tau dia”, Indri ikutan berkomentar.
“Oia dia ga marah tuh semalem ga lu ajak?”, tanya Lala kemudian. Rizky menggelengkan wajah seolah meminta mereka semua menunggu jawabannya selagi Rizky menelan makanannya.
“Dia ngambek kayak biasa, tapi gue mah bodo amat”, akunya jujur. Yang lain tampak gusar dan membuang muka. Memang keterlaluan Rizky, lebih mengutamakan teman ketimbang pacarnya sendiri. Ada kalanya itu baik dan berguna tetapi tiap kali teman-temannya yang terkena semburat cemburu Dela yang tak masuk akal itulah yang membuat mereka tidak betah dan malas dekat dengan Dela. Terkadang semua kebagian kesinisan dan kekesalan Dela yang seharusnya dia tujukan pada Rizky.
“Ya salah lu juga sih, udah ditanya juga semalem kenapa ga diajak”, balas Rose. Lala membenarkan kalimat tersebut. Begitu pula Indri dan yang lainnya yang mendengar pernyataan Rose.
“Efisiensi waktu. Lu pada kan searah sama gue, jadinya gue ajak kalian. Itu acara dadakan, ya kan Ma”, Rizky meminta persetujuan Bisma. Malam itu memang acara dadakan hanya karena mereka berdua ngidam iga.
“Abis ini lu omongin sama dia deh, gue cape liat lu begini”, ujar Lala santai. Dan dari raut wajah Rizky yang sedikit melembut menandakan bahwa keduanya akan berbicara nanti.
x-x-x
“Lu masih sanggup ga hadepin gue?”, todong Rizky sesampainya dikosan. Sekarang hanya tinggal dia dan Dela. Gadis itu masih saja merenggut marah dan kesal. Dicobanya untuk tidak naik pitam dengan melihat wajah pacarnya yang selalu ditekuk dan melancarkan aksi tutup mulut. Akhirnya Dela menjawab lirih.
“Gue sih masih sanggup. Tapi masa iya setiap kali marahan harus gue yang ngalah. Lu ga pernah mau ngertiin gue. Lu asik sama dunia lu. Gue ga pernah diajak. Selalu aja Lala atau Rose yang lu perhatiin”, jawaban Dela sungguh membuat Rizky mengerutkan kening. Lala? Mengapa cewek itu dibawa-bawa. Apa karena semalam dia ikut dalam acara makan-makan? Ah, dirinya memang tak pernah mengerti pemikiran Dela.
“Kenapa musti bawa-bawa Lala?”, ujarnya diusahakan setenang mungkin. Dia takut Dela akan meledak sehingga permasalahan akan meluber kemana-mana. Dan benar saja, ekspresi Dela seperti siap menerkam orang.
“Gue ga habis pikir. Lu selalu aja ga pernah ngabarin gue kalau pergi. Lu juga selalu ajak Lala. Kenapa Lala boleh ikut lu tapi gue bahkan dilupain?”, setengah menjerit Dela melontarkan unek-uneknya. Mau tak mau emosi Rizky terpancing.
“Emangnya gue harus setiap detik laporan keadaan gue. Gue berasa sersan yang harus selalu laporan ke komandan tau. Lu pikir enak kayak gitu?!”, tanya Rizky dengan nafas yang memburu. Sudah tidak akan beres berbicara dengan keadaan seperti ini, yang ada hanya debat kusir. Tak berujung pada mufakat.
“Terserah lu aja deh gimana”, akhirnya Dela pergi berlalu begitu saja membereskan peralatannya yang berserakan dikamar kosan itu. Dela pulang seorang diri padahal saat itu hujan sedang turun membasahi bumi.
x-x-x
Dela membiarkan matanya basah. Hujan yang turun menyamarkan airmatanya. Hatinya benar-benar terluka. Dia merasa tersisih. Lagi dan lagi. Karena Lala, mereka bertengkar. Karena ada Lala, Rizky lebih memilih untuk bersamanya. Mungkin rizky lebih cocok dengan Lala. Dela harus mengakui itu. Sayup-sayup hatinya bersenandung kecil. Lagu yang senantiasa terngiang olehnya disaat berkelahi dengan Rizky.
Mungkin memang nasibku
Yang selalu menunggu untuk jadi yang pertama.
Mungkin ku katakan kepadanya
Bahwa aku juga milikmu
Bahwa aku juga kekasih hatimu
Dengan lirih Dela berkata “Aku memang milikmu, tapi kau sia-siakan aku. Aku juga milikmu, tapi kau lebih dekat dengannya. Aku juga milikmu, tapi kau selalu membiaskannya”. Dan lagu cemburu dari Dewa itu terus terngiang-ngiang. . .
Minggu, 18 Maret 2012
HEMBUSAN NADA CINTA
Cerpen berikutnya.. Alhamdulillah aneh -_- hahaha.....
Pertama kali aku tergugah
Dalam setiap kata yang kau ucap
“Perasaan gue ke lu itu ga biasa tapi juga ga heboh”, jawab Moria dengan tenang. Matanya yang membulat sempurna hanya mampu dipandangi Griselda dalam diam. Selda, begitu biasa dia dipanggil, mencerna kata-kata itu perlahan. Dia masih belum menemukan arti yang pas dari jawaban itu. Tangannya bergerak-gerak gelisah. Rasa grogi menjalar ke sekujur tubuhnya. Sungguh tindakan yang bodoh. Bisa-bisanya dia menanyakan perasaan Moria terhadapnya secara langsung seperti ini. Tapi ingin sekali dia meminta Moria menjelaskan arti jawaban tersebut.
Moria tampak bergeming. Selda mengangkat wajahnya yang menghadap tanah untuk melihat sekali lagi ke mata seseorang yang dikaguminya sejak lama tersebut. Selda mencari jawaban itu, mencari kata yang tepat untuk mengartikannya. Mata dihadapannya memaparkan ketulusan hati pemiliknya. Cerah sekali pandangan Moria, tidak sedikitpun tampak berkabut. Seolah-olah jika kita memandang lurus kedalam matanya, kita tentu akan menemukan segalanya yang kita cari. Namun kali ini, mungkin Selda terlalu kalut untuk dapat menemukan jawabannya.
Bila malam tlah datang
Terkadang ingin ku tulis semua perasaan
Jawaban dari Moria tadi sungguh mengganggu konsentrasi Selda malam ini. Buku diary kesayangannya tak mampu mengungkapkan dengan pasti bagaimana perasaan itu semakin meluap. Banyak hal-hal yang sulit diungkapkannya ke dalam kata-kata. Kertas yang berisi sketsa pemandangan bertebaran diatas kasurnya. Gambar itu buatan Moria khusus untuk Selda. Ada yang menggambarkan suasana pantai, sawah, gunung dan rumah kecil di pedesaan. Yang paling Selda suka adalah sketsa ayunan di sebuah halaman. Mengingatkannya pada saat pertama kali mereka berdua berdekatan. Dari yang saling membenci karena takut tersaingi nilai saat SMP, sampai saat ini ketika Selda merasakan kenyamanan berada didekat Moria. Pepatah pernah berkata bahwa cinta itu berawal dari benci. Mungkin inilah yang terjadi diantara Selda terhadap Moria.
Pandangan mata Moria yang sejuk masih terbayang ketika 1 tahun yang lalu mereka bertemu kembali disebuah toko buku. Kala itu Selda hampir saja pulang lagi dan membatalkan janji untuk menemani Moria mencari buku. Mereka sudah tidak bertemu lagi semenjak kelulusan SMP. Itulah yang membuat Selda ragu, takut akan hal yang tidak dimengerti bahkan oleh dirinya sendiri. Mereka sudah kelas 2 SMA saat itu, ketika pertemuan di toko buku menjadi awal kedekatan mereka. Awal dari getar-getar halus yang menyusup relung hati Selda saat menatap mata itu.
Kata orang rindu itu indah
Namun bagiku ini menyiksa
Selda mengenang kembali satu tahun bersama Moria. Tak terasa sekarang mereka sudah kelas 3 SMA. Moria memberitahunya bahwa dia akan melanjutkan kuliah di Bandung. Belum apa-apa Selda sudah merindukan Moria. Padahal kelulusan masih 3 bulan lagi, yang berarti ada waktu selama 4 bulan untuk bertemu secara langsung dengan pujaannya. Dia tak ragu lagi sekarang, rasa itu memang telah tumbuh. Sesegar rumput di pagi hari dan semerbak bunga yang bermekaran. Satu hal yang mengganjal hatinya adalah bagaimana perasaan Moria terhadapnya. Meskipun takut bertepuk sebelah tangan, Selda memberanikan diri bertanya. Moria dan dirinya sedang makan malam di restoran cepat saji. “Perasaan gue ke lu itu ga biasa tapi juga ga heboh”, begitulah jawaban Moria yang sudah dia hapal diluar kepala saking dipikirkannya kalimat tersebut.
Selda mengetahui pasti, sekalipun Moria tak punya perasaan sayang seperti yang dia rasakan, Selda pasti tetap merindukan Moria sebagaimana mestinya. Selda terbiasa menerima ucapan selamat pagi sampai selamat tidur dari Moria. Pangeran impiannya itu juga suka menyempatkan diri bermain kerumahnya serta sesekali pergi hangout bersama. Dia ingat saat dibonceng Moria disebuah jembatan layang yang panjang dan cukup tinggi. Kala itu bintang banyak bertaburan dan jari telunjuk lelaki itu mengarah ke langit. Selda menatap arah tersebut lalu memekik takjub. Moria tersenyum puas menatap kekaguman Selda kepada bintang.
Sejenak ku fikirkan untuk ku benci saja dirimu
Namun sulit ku membenci
Tanpa sadar Selda menitikkan airmata. Kenangan indah itu menguatkan hatinya dan menghancur-leburkan urat malunya. Dia pikir Moria akan menyatakan cinta atau minimal mengakui perasaannya dengan lebih terbuka. Tidak seperti sekarang yang berbelit. Dirinya benar-benar kecewa. Merasa ditipu dengan kebaikan Moria yang dia pikir karena Moria ada rasa untuknya. Selda ingin sekali membenci Moria seperti saat SMP. Saat dimana Selda merasa bahwa Moria adalah saingan terbesarnya untuk memperoleh nilai baik. Selda hampir saja menutup matanya yang lelah akibat menangis, sebuah dering sms masuk. Dengan malas Selda merogoh bawah selimutnya dan membuka pesan masuk tersebut. Selda langsung terdudu membacanya.
“Selamat malam, semoga mimpi indah
Pernyataan cinta dari Moria!
Pejamkan mata bila kuingin bernafas lega
Dalam anganku aku berada disatu
persimpangan jalan yang sulit kupilih
Setelah membaca sms dari Moria itu Selda tidak langsung menjawab. Tangannya bergetar dan pikirannya melayang tinggi. Itukah arti dari jawaban Moria tadi? Selda merasa pikirannya berkecamuk. Segala macam emosi dia rasakan dari senang, kesal dan cinta berputar-putar indah. Serasa ada kupu-kupu yang berterbangan diperutnya. Bergejolak seiring rasa senangnya. Tanpa sadar Selda tersenyum sangat lebar. Ingin rasanya dia berjingkrak-jingkrak meluapkan rasa bersyukurnya. Lalu keinginan itu terhenti ketika ada telepon masuk ke handphone-nya, dari Moria!
“Halo”, suara lembut disebrang sana membuka percakapan.
“Eh hai”, gugup Selda menjawab.
“Belum tidur yah? Lagi apa?” pertanyaan itu membuat Selda ingin berteriak bahwa dia sedang ingin melompat girang karena mempunyai perasaan yang sama dengan Moria. Tapi tentu saja Selda tidak mengatakannya.
“Lagi nulis, kaya biasa”, dengan gaya stay cool Selda menjawabnya. Diujung sana sebenarnya ada senyum manis mendengar jawaban itu.
“Selda, would you be mine? Kalau kamu katakan iya, berati kamu siap ngarungin semuanya bareng aku”, tegas Moria mantap. Selda tidak langsung menjawab. Dia tentu saja mau mengarungi apapun bersama Moria, asal bersama Moria.
“Iya aku mau”, Selda menjawab malu. Disebrang sana tidak ada lagi suara. Lalu sebuah pesan masuk ke telepon genggamnya itu. Moria akan datang kerumahnya. Pukul 9 malam hanya untuk bertanya secara langsung mengenai ajakan berpacaran tadi! Selda menunggu dengan sabar dan tak hentinya tersenyum. Dua jam tanpa terasa berlalu dan sudah terlalu larut untuk berkunjung apalagi menyakatakan cinta. Ditengah kepanikannya itulah sebuah telepon masuk.
“Nak, ini Mamanya Moria. Dijalan tadi Moria kecelakaan. Moria sudah ga ada sayang, huhu”, tangis pecah dari ibunda Moria membuat kepala Selda pening dan berdenyut-denyut. Pandangan disekelilingnya buram, menghitam dan menghilang.
Ku peluk semua indah hidupku
Hikmah yang ku rasa sangat tulus
Ada dan tiada cinta bagiku tak mengapa
Namun ada yang hilang separuh diriku
Kini, Moria sudah tidak lagi disisinya. Tapi kenangan Moria dan hari pertama mereka jadian selalu terkenang. Para pelayat sudah mulai pulang. Hanya Selda dan ibunda Moria. Kalimat singkat dari sang bunda membuat langkah Selda pasti untuk beranjak pulang ke rumah.
“Kamu harus jalanin hidup kamu ini, karena Moria sayang banget sama kamu. Lakuin untuk hidup dia yang sudah terkubur ditanah itu. Terus tersenyum dan berbahagialah…”
“I’m promise“, bisik lirih hati Selda sebelum dia melangkah meninggalkan tanah pekuburan yang masih merah sehabis digali.
By : Ana Kristiana
Nb : mohon kritik dan sarannya yah.... lama ega nulis jadi mungkin sekarang karyanya rada aneh. Hehehehe.... :p
Pertama kali aku tergugah
Dalam setiap kata yang kau ucap
“Perasaan gue ke lu itu ga biasa tapi juga ga heboh”, jawab Moria dengan tenang. Matanya yang membulat sempurna hanya mampu dipandangi Griselda dalam diam. Selda, begitu biasa dia dipanggil, mencerna kata-kata itu perlahan. Dia masih belum menemukan arti yang pas dari jawaban itu. Tangannya bergerak-gerak gelisah. Rasa grogi menjalar ke sekujur tubuhnya. Sungguh tindakan yang bodoh. Bisa-bisanya dia menanyakan perasaan Moria terhadapnya secara langsung seperti ini. Tapi ingin sekali dia meminta Moria menjelaskan arti jawaban tersebut.
Moria tampak bergeming. Selda mengangkat wajahnya yang menghadap tanah untuk melihat sekali lagi ke mata seseorang yang dikaguminya sejak lama tersebut. Selda mencari jawaban itu, mencari kata yang tepat untuk mengartikannya. Mata dihadapannya memaparkan ketulusan hati pemiliknya. Cerah sekali pandangan Moria, tidak sedikitpun tampak berkabut. Seolah-olah jika kita memandang lurus kedalam matanya, kita tentu akan menemukan segalanya yang kita cari. Namun kali ini, mungkin Selda terlalu kalut untuk dapat menemukan jawabannya.
Bila malam tlah datang
Terkadang ingin ku tulis semua perasaan
Jawaban dari Moria tadi sungguh mengganggu konsentrasi Selda malam ini. Buku diary kesayangannya tak mampu mengungkapkan dengan pasti bagaimana perasaan itu semakin meluap. Banyak hal-hal yang sulit diungkapkannya ke dalam kata-kata. Kertas yang berisi sketsa pemandangan bertebaran diatas kasurnya. Gambar itu buatan Moria khusus untuk Selda. Ada yang menggambarkan suasana pantai, sawah, gunung dan rumah kecil di pedesaan. Yang paling Selda suka adalah sketsa ayunan di sebuah halaman. Mengingatkannya pada saat pertama kali mereka berdua berdekatan. Dari yang saling membenci karena takut tersaingi nilai saat SMP, sampai saat ini ketika Selda merasakan kenyamanan berada didekat Moria. Pepatah pernah berkata bahwa cinta itu berawal dari benci. Mungkin inilah yang terjadi diantara Selda terhadap Moria.
Pandangan mata Moria yang sejuk masih terbayang ketika 1 tahun yang lalu mereka bertemu kembali disebuah toko buku. Kala itu Selda hampir saja pulang lagi dan membatalkan janji untuk menemani Moria mencari buku. Mereka sudah tidak bertemu lagi semenjak kelulusan SMP. Itulah yang membuat Selda ragu, takut akan hal yang tidak dimengerti bahkan oleh dirinya sendiri. Mereka sudah kelas 2 SMA saat itu, ketika pertemuan di toko buku menjadi awal kedekatan mereka. Awal dari getar-getar halus yang menyusup relung hati Selda saat menatap mata itu.
Kata orang rindu itu indah
Namun bagiku ini menyiksa
Selda mengenang kembali satu tahun bersama Moria. Tak terasa sekarang mereka sudah kelas 3 SMA. Moria memberitahunya bahwa dia akan melanjutkan kuliah di Bandung. Belum apa-apa Selda sudah merindukan Moria. Padahal kelulusan masih 3 bulan lagi, yang berarti ada waktu selama 4 bulan untuk bertemu secara langsung dengan pujaannya. Dia tak ragu lagi sekarang, rasa itu memang telah tumbuh. Sesegar rumput di pagi hari dan semerbak bunga yang bermekaran. Satu hal yang mengganjal hatinya adalah bagaimana perasaan Moria terhadapnya. Meskipun takut bertepuk sebelah tangan, Selda memberanikan diri bertanya. Moria dan dirinya sedang makan malam di restoran cepat saji. “Perasaan gue ke lu itu ga biasa tapi juga ga heboh”, begitulah jawaban Moria yang sudah dia hapal diluar kepala saking dipikirkannya kalimat tersebut.
Selda mengetahui pasti, sekalipun Moria tak punya perasaan sayang seperti yang dia rasakan, Selda pasti tetap merindukan Moria sebagaimana mestinya. Selda terbiasa menerima ucapan selamat pagi sampai selamat tidur dari Moria. Pangeran impiannya itu juga suka menyempatkan diri bermain kerumahnya serta sesekali pergi hangout bersama. Dia ingat saat dibonceng Moria disebuah jembatan layang yang panjang dan cukup tinggi. Kala itu bintang banyak bertaburan dan jari telunjuk lelaki itu mengarah ke langit. Selda menatap arah tersebut lalu memekik takjub. Moria tersenyum puas menatap kekaguman Selda kepada bintang.
Sejenak ku fikirkan untuk ku benci saja dirimu
Namun sulit ku membenci
Tanpa sadar Selda menitikkan airmata. Kenangan indah itu menguatkan hatinya dan menghancur-leburkan urat malunya. Dia pikir Moria akan menyatakan cinta atau minimal mengakui perasaannya dengan lebih terbuka. Tidak seperti sekarang yang berbelit. Dirinya benar-benar kecewa. Merasa ditipu dengan kebaikan Moria yang dia pikir karena Moria ada rasa untuknya. Selda ingin sekali membenci Moria seperti saat SMP. Saat dimana Selda merasa bahwa Moria adalah saingan terbesarnya untuk memperoleh nilai baik. Selda hampir saja menutup matanya yang lelah akibat menangis, sebuah dering sms masuk. Dengan malas Selda merogoh bawah selimutnya dan membuka pesan masuk tersebut. Selda langsung terdudu membacanya.
“Selamat malam, semoga mimpi indah
Pernyataan cinta dari Moria!
Pejamkan mata bila kuingin bernafas lega
Dalam anganku aku berada disatu
persimpangan jalan yang sulit kupilih
Setelah membaca sms dari Moria itu Selda tidak langsung menjawab. Tangannya bergetar dan pikirannya melayang tinggi. Itukah arti dari jawaban Moria tadi? Selda merasa pikirannya berkecamuk. Segala macam emosi dia rasakan dari senang, kesal dan cinta berputar-putar indah. Serasa ada kupu-kupu yang berterbangan diperutnya. Bergejolak seiring rasa senangnya. Tanpa sadar Selda tersenyum sangat lebar. Ingin rasanya dia berjingkrak-jingkrak meluapkan rasa bersyukurnya. Lalu keinginan itu terhenti ketika ada telepon masuk ke handphone-nya, dari Moria!
“Halo”, suara lembut disebrang sana membuka percakapan.
“Eh hai”, gugup Selda menjawab.
“Belum tidur yah? Lagi apa?” pertanyaan itu membuat Selda ingin berteriak bahwa dia sedang ingin melompat girang karena mempunyai perasaan yang sama dengan Moria. Tapi tentu saja Selda tidak mengatakannya.
“Lagi nulis, kaya biasa”, dengan gaya stay cool Selda menjawabnya. Diujung sana sebenarnya ada senyum manis mendengar jawaban itu.
“Selda, would you be mine? Kalau kamu katakan iya, berati kamu siap ngarungin semuanya bareng aku”, tegas Moria mantap. Selda tidak langsung menjawab. Dia tentu saja mau mengarungi apapun bersama Moria, asal bersama Moria.
“Iya aku mau”, Selda menjawab malu. Disebrang sana tidak ada lagi suara. Lalu sebuah pesan masuk ke telepon genggamnya itu. Moria akan datang kerumahnya. Pukul 9 malam hanya untuk bertanya secara langsung mengenai ajakan berpacaran tadi! Selda menunggu dengan sabar dan tak hentinya tersenyum. Dua jam tanpa terasa berlalu dan sudah terlalu larut untuk berkunjung apalagi menyakatakan cinta. Ditengah kepanikannya itulah sebuah telepon masuk.
“Nak, ini Mamanya Moria. Dijalan tadi Moria kecelakaan. Moria sudah ga ada sayang, huhu”, tangis pecah dari ibunda Moria membuat kepala Selda pening dan berdenyut-denyut. Pandangan disekelilingnya buram, menghitam dan menghilang.
Ku peluk semua indah hidupku
Hikmah yang ku rasa sangat tulus
Ada dan tiada cinta bagiku tak mengapa
Namun ada yang hilang separuh diriku
Kini, Moria sudah tidak lagi disisinya. Tapi kenangan Moria dan hari pertama mereka jadian selalu terkenang. Para pelayat sudah mulai pulang. Hanya Selda dan ibunda Moria. Kalimat singkat dari sang bunda membuat langkah Selda pasti untuk beranjak pulang ke rumah.
“Kamu harus jalanin hidup kamu ini, karena Moria sayang banget sama kamu. Lakuin untuk hidup dia yang sudah terkubur ditanah itu. Terus tersenyum dan berbahagialah…”
“I’m promise“, bisik lirih hati Selda sebelum dia melangkah meninggalkan tanah pekuburan yang masih merah sehabis digali.
By : Ana Kristiana
Nb : mohon kritik dan sarannya yah.... lama ega nulis jadi mungkin sekarang karyanya rada aneh. Hehehehe.... :p
Bait Rindu Untuk Ibu Ku
Ibu....
Ini aku anakmu
perempuan yang dulu membebanimu selama sembilan bulan
merampas lelapmu pada malammalam
ketika aku masih menjadi gumpalan daging bernyawa di rahimmu,
pun saat aku pertama kali menghirup nafas di bentang fana ini
setelah kau bertarung antara hidup mati
Aku hanya mampu memberimu gelisah dan cemas
tapi letihmu tak pernah kudengar sebagai nyanyian keluh
Ibu...
ini aku anakmu
yang bangga menjadi dewasa dalam asuhanmu
sebelum kau lepas aku ke tanah rantau dan kini tengah merindukanmu
Aku ingin pulang
menghitung jumlah kerutan di wajahmu seperti kemarin
telahkah bertambah?
satu garis membuatku mengenang setiap detik dan menit yang kau lalui
untuk aku anakmu
Satu garis membuatku takut menyianyiakan waktu atas baktiku
Esok, lusa, atau nanti
Tuhan pasti akan mengambil salah satu dari kita
aku takut,,,teramat takut jika waktu itu tiba
setetes air susumu belum sempat ku balas
Aku takut teramat sangat takut jika hari itu datang
aku belum sempat mewujudkan mimpimu melihatku memakai toga
Tuhan,,jagalah ibuku
dan terimalah tulus rinduku sebagai jaminan atas doaku..
BY: ANA KRISTIANA
Ini aku anakmu
perempuan yang dulu membebanimu selama sembilan bulan
merampas lelapmu pada malammalam
ketika aku masih menjadi gumpalan daging bernyawa di rahimmu,
pun saat aku pertama kali menghirup nafas di bentang fana ini
setelah kau bertarung antara hidup mati
Aku hanya mampu memberimu gelisah dan cemas
tapi letihmu tak pernah kudengar sebagai nyanyian keluh
Ibu...
ini aku anakmu
yang bangga menjadi dewasa dalam asuhanmu
sebelum kau lepas aku ke tanah rantau dan kini tengah merindukanmu
Aku ingin pulang
menghitung jumlah kerutan di wajahmu seperti kemarin
telahkah bertambah?
satu garis membuatku mengenang setiap detik dan menit yang kau lalui
untuk aku anakmu
Satu garis membuatku takut menyianyiakan waktu atas baktiku
Esok, lusa, atau nanti
Tuhan pasti akan mengambil salah satu dari kita
aku takut,,,teramat takut jika waktu itu tiba
setetes air susumu belum sempat ku balas
Aku takut teramat sangat takut jika hari itu datang
aku belum sempat mewujudkan mimpimu melihatku memakai toga
Tuhan,,jagalah ibuku
dan terimalah tulus rinduku sebagai jaminan atas doaku..
BY: ANA KRISTIANA
KAU SEMANGATKU "IBUKU"
Ibu ! Kau Kau lah hidupku kau semangat hidupku
yang selalu menjadi sinar dalam langkahku
selalu membimbingku , ..
di saat ku jatuh kau sambut aku dengan kasih sayang mu
Kecantikan tak pernah hilang selalu terpijar karena..
Kasih sayangmu..
Keikhlasanmu merawat ku di setiap waktu..
Hingga kini ku tumbuh dan menjadi dewasa.
Kau sungguh tiada dua..
Maaf aku belum bisa membahagiakannmu
Maaf anakmu ini sering membuatmu kesal dan marah
Maaf anakmu ini selalu membuat mu menangis karena tingkah lakuku
Belum mampu aku membahagiakanmu
dan tak akan..dan ku tak akan pernah
tidak akan pernah mampu membalas segala jasa pengorbananmu..
merawatku dari Perutmu hingga ku begini
Ibu, aku sayang ibu ..
Aku kan berusaha hingga Kau tersenyum bahagia
memegang sebuah toga dan menjadi orang sukses seatu kelak nanti
Rabb... beri aku kekuatan, semangat dan kesempatan untuk membahagiakan beliau...
Mohon dengan sangat. Aku kan berjanji !! hingga terukir sebuah senyuman dibibir beliau... ibuku...
I ALWAYS LOVE YOU MOM... FOREVER... FOREVER... FOREVER....
BY; ANA KRISTIANA
yang selalu menjadi sinar dalam langkahku
selalu membimbingku , ..
di saat ku jatuh kau sambut aku dengan kasih sayang mu
Kecantikan tak pernah hilang selalu terpijar karena..
Kasih sayangmu..
Keikhlasanmu merawat ku di setiap waktu..
Hingga kini ku tumbuh dan menjadi dewasa.
Kau sungguh tiada dua..
Maaf aku belum bisa membahagiakannmu
Maaf anakmu ini sering membuatmu kesal dan marah
Maaf anakmu ini selalu membuat mu menangis karena tingkah lakuku
Belum mampu aku membahagiakanmu
dan tak akan..dan ku tak akan pernah
tidak akan pernah mampu membalas segala jasa pengorbananmu..
merawatku dari Perutmu hingga ku begini
Ibu, aku sayang ibu ..
Aku kan berusaha hingga Kau tersenyum bahagia
memegang sebuah toga dan menjadi orang sukses seatu kelak nanti
Rabb... beri aku kekuatan, semangat dan kesempatan untuk membahagiakan beliau...
Mohon dengan sangat. Aku kan berjanji !! hingga terukir sebuah senyuman dibibir beliau... ibuku...
I ALWAYS LOVE YOU MOM... FOREVER... FOREVER... FOREVER....
BY; ANA KRISTIANA
Lebih dari yang terindah...
aku ingin menggapaimu
tapi apalah dayaku
kau terlalu jauh untuk dapat tergapai olehku
kau bagaikan pelangi yang menghiasi langit
penuh warna yang memberi keceriaan
tampak indah dan mempesona
menggugah hatiku untuk menggapainya
namun sulit kudapat
tak dapat kukejar
tak dapat kurasa
tak dapat kusentuh
memang aku bisa melihatmu
tapi kau tak sedikitpun melihatku
karena terlalu banyak orang yang mengagumimu
terlalu banyak orang disekitarmu
sehingga kau tak dapat melihatku
namun, aku tetap berharap agar kau menyadari kehadiranku
menyadari kehadiran seseorang yang sangat mengharapkanmu
entah mengapa aku merasa bahwa kau harus tahu
bahwa kau lebih indah dari pelangi
karena kau telah memberikan lebih banyak warna pada hidupku
meski kau tak menyadarinya
kau lebih indah dari beribu – ribu bintang di langit
karena bayanganmu lebih setia menemani dikala malamku
walaupun kau tak pernah menyadari itu
aku hanya bisa berharap dan berharap
agar rasa ini bukan hanya aku yang merasakannya
aku berharap suatu saat kau juga memiliki rasa yang sama sepertiku
meski aku tak tahu kapan itu akan terjadi
aku harap tuhan mendengarkan ratapanku
aku harap tuhan dapat membantuku
aku harap tuhan menciptakanmu untuk diriku
mungkin aku terlalu naïf
mungkin ini adalah permintaan terbodoh yang pernah terucap dariku
tapi aku berharap tuhan mengabulkan permintaanku
karena kau lebih indah dari yang terindah
tapi apalah dayaku
kau terlalu jauh untuk dapat tergapai olehku
kau bagaikan pelangi yang menghiasi langit
penuh warna yang memberi keceriaan
tampak indah dan mempesona
menggugah hatiku untuk menggapainya
namun sulit kudapat
tak dapat kukejar
tak dapat kurasa
tak dapat kusentuh
memang aku bisa melihatmu
tapi kau tak sedikitpun melihatku
karena terlalu banyak orang yang mengagumimu
terlalu banyak orang disekitarmu
sehingga kau tak dapat melihatku
namun, aku tetap berharap agar kau menyadari kehadiranku
menyadari kehadiran seseorang yang sangat mengharapkanmu
entah mengapa aku merasa bahwa kau harus tahu
bahwa kau lebih indah dari pelangi
karena kau telah memberikan lebih banyak warna pada hidupku
meski kau tak menyadarinya
kau lebih indah dari beribu – ribu bintang di langit
karena bayanganmu lebih setia menemani dikala malamku
walaupun kau tak pernah menyadari itu
aku hanya bisa berharap dan berharap
agar rasa ini bukan hanya aku yang merasakannya
aku berharap suatu saat kau juga memiliki rasa yang sama sepertiku
meski aku tak tahu kapan itu akan terjadi
aku harap tuhan mendengarkan ratapanku
aku harap tuhan dapat membantuku
aku harap tuhan menciptakanmu untuk diriku
mungkin aku terlalu naïf
mungkin ini adalah permintaan terbodoh yang pernah terucap dariku
tapi aku berharap tuhan mengabulkan permintaanku
karena kau lebih indah dari yang terindah
Bila Cinta Pergi
Bila kau tak mencintaiku lagi.
Suatu saat nanti.
Dan rasa sayang sudah tak sanggup menahan hati.
Apakah kau akan tetap pergi?
Disaat kebersamaan sekian lama sudah tak cukup jadi referensi.
Masihkah angan kita menjadi tua bersama bisa memberi alasan untuk tinggal?
Disaat ketulusan tak lagi menarik perhatian.
Masihkah komitmen yang kita jaga mampu menggodamu untuk tak berpaling?
Disaat jarak tak lagi menghilangkan kejenuhan.
Masihkah mimpi indah yang kita jalin akan menyegarkan keletihan batin?
Disaat kesabaran tak jua mendekatkan pada ujung penantian.
Genggam tanganku dan tatap mata ini.
Apakah itu sudah tidak punya arti?
Disaat apa yang aku punya sudah tak cukup memberi.
Masihkah seluruh hati yang kau minta dan kuberi membuatku jadi pilihan?
Bila cinta tak tersisa lagi suatu masa nanti.
Dan yang ku tawarkan tak sanggup mengisi.
Maukah kau menemani hanya sampai esok hari.
Karena malam ini akan ku untai lagi.
Segala yang kita miliki dan lewati.
Sebelum semuanya akan tinggal memori.
Saat kau memutuskan untuk tak kembali :'(
Suatu saat nanti.
Dan rasa sayang sudah tak sanggup menahan hati.
Apakah kau akan tetap pergi?
Disaat kebersamaan sekian lama sudah tak cukup jadi referensi.
Masihkah angan kita menjadi tua bersama bisa memberi alasan untuk tinggal?
Disaat ketulusan tak lagi menarik perhatian.
Masihkah komitmen yang kita jaga mampu menggodamu untuk tak berpaling?
Disaat jarak tak lagi menghilangkan kejenuhan.
Masihkah mimpi indah yang kita jalin akan menyegarkan keletihan batin?
Disaat kesabaran tak jua mendekatkan pada ujung penantian.
Genggam tanganku dan tatap mata ini.
Apakah itu sudah tidak punya arti?
Disaat apa yang aku punya sudah tak cukup memberi.
Masihkah seluruh hati yang kau minta dan kuberi membuatku jadi pilihan?
Bila cinta tak tersisa lagi suatu masa nanti.
Dan yang ku tawarkan tak sanggup mengisi.
Maukah kau menemani hanya sampai esok hari.
Karena malam ini akan ku untai lagi.
Segala yang kita miliki dan lewati.
Sebelum semuanya akan tinggal memori.
Saat kau memutuskan untuk tak kembali :'(
JADIKAN AKU YANG TERAKHIR SAYANG
Rasa itu masih sama sayang…
Masih sama seperti kemarin,
saat ini, esok, entah sampai kapan…
Aku kan selalu berusaha sayang….
Memahami, juga mengerti kehidupan yang kau jalani
Meski…
Aku belum terlalu bisa memahami,
Meski…
Selalu ada cobaan datang silih berganti,
Meski….
Aku belum terlalu dewasa untuk mengerti,
Walau…
Kadang jiwa juga raga ini rapuh,
Tapi…
Percayalah sayang, aku mencintaimu…
Izinkan aku jadi yang terakhir dalam hidupmu
Sayang…
Masih sama seperti kemarin,
saat ini, esok, entah sampai kapan…
Aku kan selalu berusaha sayang….
Memahami, juga mengerti kehidupan yang kau jalani
Meski…
Aku belum terlalu bisa memahami,
Meski…
Selalu ada cobaan datang silih berganti,
Meski….
Aku belum terlalu dewasa untuk mengerti,
Walau…
Kadang jiwa juga raga ini rapuh,
Tapi…
Percayalah sayang, aku mencintaimu…
Izinkan aku jadi yang terakhir dalam hidupmu
Sayang…
Happy JULI :)
3 juli 2011
Ini weekend yang paling gue suka. Entahlah mengapa gue suka banget hari ini, tanggal ini , bulan ini.
Gue juga bener-bener nggak nyangka R suka gue bahkan dia mau gue jadi pacarnya dan gue....??
Hihihihi.... gue juga suka dia, eh bukan suka lagi tapi sayang.
Maksud gue, gue kan udah minta terlalu banyak dari dia. Dia harus ngertiin schedule gue yang gila-gilaan dan rela di tinggal-tinggal. Dan harus juga berbesar hati ngeliat dan ngedenger banyak cowok-cowok ngejar-ngejar gue bahkan sampai ngaku-ngaku jadi pacar gue. Dan yang lebih parah, dia harus rela jarang ketemu gue dan gue juga ega bisa seperti cewek-cewek lainnya yang bisa punya waktu banyak untuk pacarnya.
Dan dia rela.....
Dan R sama sekali nggak keberatan ngejalani hubungan ini semua. Dia nggak jadi euforia berlebihan seperti cowok-cowok lainnya. Dia cuma diam, dan bilang dia mau pacaran sama gue.... He's the best boy ever. Dan itu bikin gue jadi tambah sayang sama dia....
Dan merasa bersalah, karena nggak bisa jadi cewek yang baik buat dia, padahal dia segitu baik dan berkorbannya buat gue...
23 juli 2011
Juli selalu jadi bulan terbaik untukku. Di juli gue punya seseorang yang selalu ngebangkitkan semangatku, seseorang yang selalu menerangi hidupku. Dia penyemangatku. Dia adalah hadiah terindah yang gue dapetin dari Allah S.W.T tepat di umurku yang ke-17 "sweet sevententh". Terima kasih Allah....
25 juli 2011
Berhubungan sponsor resmi competition itu rokok, barang itu jugalah yang dibagikan ke penonton yang beli tiket masuk untuk melihat competition itu.
Dan malam ini gue bener-bener menyesal kenapa manajemen sekolahku nggak pilih produk lainnya aja buat sponsor atas nama sekolahku. Permen kek, atau minuman isotonik. Whateverlah, asal bukan rokok.
Masalahnya, malam ini gue bertabding diruangan tertutup, tepatnya Hall AJBS di Surabaya, dan kebayabg dong.... ruangan tertutup penuh asap rokok yang dikepulkan para penonton? Gue serasa ada di Jimbaran lagi, dengan volume asap sepuluh kali lebih banyak dan perih!
Dan, parahnya, disini nggak ada ikan bakar yang bisa dimakan! Yang ada malah Y! Damn...!
26 juli 2011
Di Surabaya kemarin gue bener-bener memuaskan hasrat makan gue, ya setelah pengumuman kemenangan competition gue kemarin malam. M.R anak animasi band yang memang asli Surabaya, mengajak gue keliling dari satu ke tempat makan ke tempat makan lainnya, tentunya gue nggak cuma berjalan berdua dengan M.R tapi bareng-bareng personil animasi band..... yeyeye....hehehe...(of course kita nyamar pakai topi dan kaca mata hitam untuk menghindari dikeroyok fans)
Rujak cingur (gue baru tahu kalau cingur itu hidung sapi!), Nasi bebek (enak banget! lain kali kalau ke Surabaya lagi, gue bakal beli lima porsi!), Bakso Pak Sabar (yang gorengnya keras banget dan gue harus bersusah payah menggigitnya - tapi justruh itu yang bikin bakso ini terkenal), dan Rawon Setan (yang gue makan jam dua pagi, dan bukanya tepat diseberang hotel tempat gue menginap), cuma sebagian dari makanan-makanan di Surabaya yang gue makan. Tempat itu benar-benar surga makanan.
Go back to Malang.... (nggak sabar pengen ketemu my special boyfriend R)
Sayang tunggu gue pulang.... (alay deh!)
*********************************************************************************
Gue sampai di rumah setelah melewati jam-jam steres dan macet sepanjang jalan. Gue minum dengan rakus. Tenggorokan gue kering banget gara-gara menjawab sejuta ppertanyaan juri di competition kemarin. Dan segeralah gue menuju kamar dan memanjakan tubuh gue ini.
Free satu hari dan besok kembali sekolah, sekolah dan sekolah begitulah aktifitasku.
Tapi, gue nggak merasa terganggu sama semua ini. Apa yang gue jalani selalu enjoy dan tersenyum. Dan yang ngebuat gue lebih semangat lagi, gue punya seseorang yang selalu menjadi penyemangat buat gue... R.
Beruntung gue bisa punya R......
Ini weekend yang paling gue suka. Entahlah mengapa gue suka banget hari ini, tanggal ini , bulan ini.
Gue juga bener-bener nggak nyangka R suka gue bahkan dia mau gue jadi pacarnya dan gue....??
Hihihihi.... gue juga suka dia, eh bukan suka lagi tapi sayang.
Maksud gue, gue kan udah minta terlalu banyak dari dia. Dia harus ngertiin schedule gue yang gila-gilaan dan rela di tinggal-tinggal. Dan harus juga berbesar hati ngeliat dan ngedenger banyak cowok-cowok ngejar-ngejar gue bahkan sampai ngaku-ngaku jadi pacar gue. Dan yang lebih parah, dia harus rela jarang ketemu gue dan gue juga ega bisa seperti cewek-cewek lainnya yang bisa punya waktu banyak untuk pacarnya.
Dan dia rela.....
Dan R sama sekali nggak keberatan ngejalani hubungan ini semua. Dia nggak jadi euforia berlebihan seperti cowok-cowok lainnya. Dia cuma diam, dan bilang dia mau pacaran sama gue.... He's the best boy ever. Dan itu bikin gue jadi tambah sayang sama dia....
Dan merasa bersalah, karena nggak bisa jadi cewek yang baik buat dia, padahal dia segitu baik dan berkorbannya buat gue...
23 juli 2011
Juli selalu jadi bulan terbaik untukku. Di juli gue punya seseorang yang selalu ngebangkitkan semangatku, seseorang yang selalu menerangi hidupku. Dia penyemangatku. Dia adalah hadiah terindah yang gue dapetin dari Allah S.W.T tepat di umurku yang ke-17 "sweet sevententh". Terima kasih Allah....
25 juli 2011
Berhubungan sponsor resmi competition itu rokok, barang itu jugalah yang dibagikan ke penonton yang beli tiket masuk untuk melihat competition itu.
Dan malam ini gue bener-bener menyesal kenapa manajemen sekolahku nggak pilih produk lainnya aja buat sponsor atas nama sekolahku. Permen kek, atau minuman isotonik. Whateverlah, asal bukan rokok.
Masalahnya, malam ini gue bertabding diruangan tertutup, tepatnya Hall AJBS di Surabaya, dan kebayabg dong.... ruangan tertutup penuh asap rokok yang dikepulkan para penonton? Gue serasa ada di Jimbaran lagi, dengan volume asap sepuluh kali lebih banyak dan perih!
Dan, parahnya, disini nggak ada ikan bakar yang bisa dimakan! Yang ada malah Y! Damn...!
26 juli 2011
Di Surabaya kemarin gue bener-bener memuaskan hasrat makan gue, ya setelah pengumuman kemenangan competition gue kemarin malam. M.R anak animasi band yang memang asli Surabaya, mengajak gue keliling dari satu ke tempat makan ke tempat makan lainnya, tentunya gue nggak cuma berjalan berdua dengan M.R tapi bareng-bareng personil animasi band..... yeyeye....hehehe...(of course kita nyamar pakai topi dan kaca mata hitam untuk menghindari dikeroyok fans)
Rujak cingur (gue baru tahu kalau cingur itu hidung sapi!), Nasi bebek (enak banget! lain kali kalau ke Surabaya lagi, gue bakal beli lima porsi!), Bakso Pak Sabar (yang gorengnya keras banget dan gue harus bersusah payah menggigitnya - tapi justruh itu yang bikin bakso ini terkenal), dan Rawon Setan (yang gue makan jam dua pagi, dan bukanya tepat diseberang hotel tempat gue menginap), cuma sebagian dari makanan-makanan di Surabaya yang gue makan. Tempat itu benar-benar surga makanan.
Go back to Malang.... (nggak sabar pengen ketemu my special boyfriend R)
Sayang tunggu gue pulang.... (alay deh!)
*********************************************************************************
Gue sampai di rumah setelah melewati jam-jam steres dan macet sepanjang jalan. Gue minum dengan rakus. Tenggorokan gue kering banget gara-gara menjawab sejuta ppertanyaan juri di competition kemarin. Dan segeralah gue menuju kamar dan memanjakan tubuh gue ini.
Free satu hari dan besok kembali sekolah, sekolah dan sekolah begitulah aktifitasku.
Tapi, gue nggak merasa terganggu sama semua ini. Apa yang gue jalani selalu enjoy dan tersenyum. Dan yang ngebuat gue lebih semangat lagi, gue punya seseorang yang selalu menjadi penyemangat buat gue... R.
Beruntung gue bisa punya R......
For You....
Teruntukmu pelangiku.
Seseorang yang mengubah juliku menjadi jutaan warna baru.Seseorang yang kini mengubah hariku menjadi sendu.Seseorang yang meninggalkan berjuta rasa rindu.Seseorang yang pernah dan selalu menjadi keajaibanku.Seseorang dengan senyum yang tak menjemu membuai kalbu.Seseorang yang tak kelu dalam hatiku.
.
this is for you....
.
Pagi datang.Merayap pelan.Nyeri itu menyerangku.Kau tak tahu kenapa?Apa kau tak tahu jika malam2ku tak sama lagi sejak kisah klasik yang kutulis terhenti pada sebuah satu titik?Titik yang bernama akhir.Bahkan,kisah itu tak pernah bermula.Ia hanya berjalan adanya.Namun,bukan ia menyenangkan?Ya,segala sesuatu tentangmu selalu terasa semenyenangkan itu bagiku.Ia istimewa.Istimewah,karena kamu merupakan bagian didalamnya.Tak tahukah kau?Rasa ini tak akan kelu.Mencintaimu tak pernah membuatku jemu.
Pagi adalah awal rindu tercipta.Rindu yang selalu ada atas satu nama.Namamu.Pagi adalah saat aku membuka mata dan otakku tak mampu bekerja.Ia tak mampu mengingat apapun selalu namamu mengawalinya.Pagi adalah saat aku ingin membebaskanmu dari rasa yang menyiksa itu?
Aku merindukanmu.........
Aku merindukanmu.........
Aku merindukanmu.........Pelangiku.........
.
Siang tak pernah mampu membuatku lelah.Meski habis tenagaku,mencintai kamu tak pernah berhenti.Siang itu semakin membuatku lemah.Lemah karena mencintaimu tak pernah membuatku lelah.Siangpun takkan pernah mampu membakar habis tenagaku.Mencintaimu tak butuh tenaga,ia hanya butuh rasa.Dan rasa itu selalu ada.Ia takkan berhenti untuk tercipta.
Siang ialah saat aku ingin berada disana,disampingmu.Menjadi angin semilir untuk menghapus setiap tetes keringatmu.Aku ingin menyejukanmu dengan wujudku.
.
Malam selalu tersa menyiksa.Malam selalu memulai menjadi tetes bening kala kau tak mampu terjamah raga.Malam selalu menumpahkan rindu yang terkungkung dalam kata.Mencintaimu,apakah memang tak mampu terhenti oleh masa?Ya,saat ini aku tak mampu melakukannya.Aku tak mampu melakukannya.Aku tak mampu berhenti mencintaimu.aku tak mampu menghapusmu,tak mau,aku tak rela.Malam selalu mengalahkanku.Malam selalu berhasil membuat rindu tumpah.
Mungkin malammemiliki keajaiban.Saat malam datang,saat itu pula rinduku semakin besar.Saat itu pula cintaku semakin mengakar.Malam selalu menjadi latar dan waktu antara kamu dan aku.Tak dapatkah malam2 itu kembali untukku?Aku rindu kala kau dan aku membunuh waktu pada tiap senja.Aku rindu untuk berbagi kisah denganmu seperti kemarin.
.
Mencintaimu tak mengenal waktu.Akupun tak tahu mengapa begitu.Yang aku tahu hanyalah aku mencintai kamu.Mencintai kamu dalam segala kalimat ajaibmu yang membuatku jatuh cinta dulu.Mencintai kamu dan senyummu yang menenangkan itu.Mencintai kamu dan segala kurang lebih yang bada pada dirimu.Aku mencintaimu karena kamu adalah kamu.Dan kini aku merindukanmu.
Sangat merindukanmu,Pelangiku..........
.
By: ana kristiana
Seseorang yang mengubah juliku menjadi jutaan warna baru.Seseorang yang kini mengubah hariku menjadi sendu.Seseorang yang meninggalkan berjuta rasa rindu.Seseorang yang pernah dan selalu menjadi keajaibanku.Seseorang dengan senyum yang tak menjemu membuai kalbu.Seseorang yang tak kelu dalam hatiku.
.
this is for you....
.
Pagi datang.Merayap pelan.Nyeri itu menyerangku.Kau tak tahu kenapa?Apa kau tak tahu jika malam2ku tak sama lagi sejak kisah klasik yang kutulis terhenti pada sebuah satu titik?Titik yang bernama akhir.Bahkan,kisah itu tak pernah bermula.Ia hanya berjalan adanya.Namun,bukan ia menyenangkan?Ya,segala sesuatu tentangmu selalu terasa semenyenangkan itu bagiku.Ia istimewa.Istimewah,karena kamu merupakan bagian didalamnya.Tak tahukah kau?Rasa ini tak akan kelu.Mencintaimu tak pernah membuatku jemu.
Pagi adalah awal rindu tercipta.Rindu yang selalu ada atas satu nama.Namamu.Pagi adalah saat aku membuka mata dan otakku tak mampu bekerja.Ia tak mampu mengingat apapun selalu namamu mengawalinya.Pagi adalah saat aku ingin membebaskanmu dari rasa yang menyiksa itu?
Aku merindukanmu.........
Aku merindukanmu.........
Aku merindukanmu.........Pelangiku.........
.
Siang tak pernah mampu membuatku lelah.Meski habis tenagaku,mencintai kamu tak pernah berhenti.Siang itu semakin membuatku lemah.Lemah karena mencintaimu tak pernah membuatku lelah.Siangpun takkan pernah mampu membakar habis tenagaku.Mencintaimu tak butuh tenaga,ia hanya butuh rasa.Dan rasa itu selalu ada.Ia takkan berhenti untuk tercipta.
Siang ialah saat aku ingin berada disana,disampingmu.Menjadi angin semilir untuk menghapus setiap tetes keringatmu.Aku ingin menyejukanmu dengan wujudku.
.
Malam selalu tersa menyiksa.Malam selalu memulai menjadi tetes bening kala kau tak mampu terjamah raga.Malam selalu menumpahkan rindu yang terkungkung dalam kata.Mencintaimu,apakah memang tak mampu terhenti oleh masa?Ya,saat ini aku tak mampu melakukannya.Aku tak mampu melakukannya.Aku tak mampu berhenti mencintaimu.aku tak mampu menghapusmu,tak mau,aku tak rela.Malam selalu mengalahkanku.Malam selalu berhasil membuat rindu tumpah.
Mungkin malammemiliki keajaiban.Saat malam datang,saat itu pula rinduku semakin besar.Saat itu pula cintaku semakin mengakar.Malam selalu menjadi latar dan waktu antara kamu dan aku.Tak dapatkah malam2 itu kembali untukku?Aku rindu kala kau dan aku membunuh waktu pada tiap senja.Aku rindu untuk berbagi kisah denganmu seperti kemarin.
.
Mencintaimu tak mengenal waktu.Akupun tak tahu mengapa begitu.Yang aku tahu hanyalah aku mencintai kamu.Mencintai kamu dalam segala kalimat ajaibmu yang membuatku jatuh cinta dulu.Mencintai kamu dan senyummu yang menenangkan itu.Mencintai kamu dan segala kurang lebih yang bada pada dirimu.Aku mencintaimu karena kamu adalah kamu.Dan kini aku merindukanmu.
Sangat merindukanmu,Pelangiku..........
.
By: ana kristiana
Sabtu, 17 Maret 2012
untukmu PelangikuCling2
Dia adalah Seseorang yang sangat aku sayangi dan aku cintai, seseorang yang selalu memendam permasalahan sendiri, selalu tampak tegar ditengah kerapuhannya. Selalu tersenyum ditengah kemarahannya, hal itu yang membuat aku sayang padanya, tetapi dia juga yang membuat aku terhanyut dalam kesedihan ini.
Dia bernama R****, aku bertemu dengannya di sebuah acara, dia anak yang baik dan humoris, makanya gak heran dalam waktu singkat kami bisa berteman akrab, teman-temanku mengira kami pacaran dan mereka sangat mendukung. Aku hanya tersenyum geli melihat teman-teman ku menjahili ku, terfikir olehku apa benar yang mereka katakan. Tapi aku menepisnya, aku gak mau memikirkan hal itu, karena aku pernah bertekad untuk tidak pacaran sampai aku selesai sekolah dan aku berusaha menjaga itu.
Waktu terus berlalu, aku juga tak mengerti kapan rasa itu datang dan hinggap di hati ini, berawal saat aku menemaninya ke Jatimpark II, saat itu tiba-tiba M.T mengajak ku untuk menikmati permainan disana, kami bercerita banyak hal sampai M.T menyinggung tentang R**** dan mengganggapku pacarnya, aku terperanjat sejenak, tapi cepat-cepat kusembunyikan rasa itu, aku kembali bercerita seolah-olah aku tau kalau dia sudah memiliki pacar, baru aku tersadar hatiku sakit mandengarkan cerita dari M.T.
Sepulang dari Jatimpark II, aku lebih banyak diam begitu juga dengannya, dia marah entah kenapa, tapi bukan itu yang ku pikirkan, aku memikirkan diriku, ada apa denganku, aku hanya temannya, mengapa aku cemburu dan sakit hati kalau dia memiliki pacar, mengapa tidak terpikirkan olehku kalau orang semanis dia pasti ada yang memiliki, dasar bego!. Aku tersenyum sendiri dikamar, mencoba untuk ceria, menganggap hal ini biasa dan pasti bisa ku atasi, aku bertekad pada diriku untuk menjadi teman yang baik, selalu ada disisinya saat suka dan duka. Semangat teriakku malam itu.
Namun perasaan itu muncul kembali saat kami pergi berdua, disana dia mencurahkan semua isi hati yang selama ini di pendamnya, aku terkejut melihatnya menangis layaknya seorang anak kecil di hadapanku, belum pernah aku melihat dia seperti itu, tarnyata dibalik keceriaannya selama ini tersimpan luka yang sangat dalam, aku terharu ketika dia mengatakan percaya padaku, aku sangat sayang padanya tapi aku tak mungkin memilikinya.
Setelah kejadian itu dia lebih terbuka padaku tentang keluarganya yang selama ini dia tutupi, aku semakin mengerti bagaimana dirinya, makin memahami apa yang diinginkannya, harapku suatu hari dia memiliki seseorang yang benar-benar mengerti dirinya dan sayang padanya, walau hati ini hancur setiap kali mendengarkan dia bercerita tentang mantannya dan wanita-wanita yang mendekatinya. Akan tetapi yang tak ku mengerti, kerap kali dia mengatakan satu hal yang membangkitkan kembali perasaan ku, bahwa dia tak ingin melepaskanku karena aku telah menjadi sebagain dari dirinya, aku bingung, tapi aku juga gak punya nyali untuk bertanya kepadanya bagaimana perasaan dia terhadapku.
Sampai pada puncaknya aku tak percaya dia mempunyai rasa sama kepadaku, tak kuat membendung perasaanku sendiri, aku pun mengatakan padanya kalau aku juga sayang padanya, aku hanya sekedar mengeluarkan uneg-uneg yang ada dalam hatiku, terserah dia menganggap apa yang penting hatiku lega, aku tidak akan membahas masalah ini lagi, karena aku berjanji akan selalu menjadi pengisi hati yang baik buatnya
Namun rasa sayang dan cinta sudah bersemi dalam hatiku, tak mudah untuk menepisnya, walau aku sudah berusaha, ternyata benar kata pepatah cinta itu datang tiba-tiba walau kita tidak menginginkannya, tapi setelah kita tau mengapa terasa sakit jadinya. Entah mengapa, setelah kejadian itu dia makin perhatian padaku, aku gak pernah tau apa maksudnya karena dia tak pernah mengatakannya padaku, yang aku tau dia memberikan perhatian lebih dari biasanya, seakan-akan memberi pertanyaan tanpa harus diungkapkan padaku, aku gak peduli aku hanya ingin menjalani apa yang aku jalani sekarang, tidak mau berfikir yang muluk-muluk tentang masa depan, apa yang terjadi antara aku dan dia biarlah berjalan seperti sekarang ini, tanpa kata-kata tapi saling mengerti dan memahami maksud satu dengan yang lain, walau entah sampai kapan hal ini akan berlanjut, akupun tak tau. Tapi biarlah kisah ini berjalan seiring dengan waktu yang kami pun tak pernah tau akhir dari semua ini, tapi aku tetap berharap semoga…….
(kira-kira endingnya gimana Ya….kasih commentnya ok…) -> mau ku hidup dengan dia selamanya... ahihihihi:)
Dia bernama R****, aku bertemu dengannya di sebuah acara, dia anak yang baik dan humoris, makanya gak heran dalam waktu singkat kami bisa berteman akrab, teman-temanku mengira kami pacaran dan mereka sangat mendukung. Aku hanya tersenyum geli melihat teman-teman ku menjahili ku, terfikir olehku apa benar yang mereka katakan. Tapi aku menepisnya, aku gak mau memikirkan hal itu, karena aku pernah bertekad untuk tidak pacaran sampai aku selesai sekolah dan aku berusaha menjaga itu.
Waktu terus berlalu, aku juga tak mengerti kapan rasa itu datang dan hinggap di hati ini, berawal saat aku menemaninya ke Jatimpark II, saat itu tiba-tiba M.T mengajak ku untuk menikmati permainan disana, kami bercerita banyak hal sampai M.T menyinggung tentang R**** dan mengganggapku pacarnya, aku terperanjat sejenak, tapi cepat-cepat kusembunyikan rasa itu, aku kembali bercerita seolah-olah aku tau kalau dia sudah memiliki pacar, baru aku tersadar hatiku sakit mandengarkan cerita dari M.T.
Sepulang dari Jatimpark II, aku lebih banyak diam begitu juga dengannya, dia marah entah kenapa, tapi bukan itu yang ku pikirkan, aku memikirkan diriku, ada apa denganku, aku hanya temannya, mengapa aku cemburu dan sakit hati kalau dia memiliki pacar, mengapa tidak terpikirkan olehku kalau orang semanis dia pasti ada yang memiliki, dasar bego!. Aku tersenyum sendiri dikamar, mencoba untuk ceria, menganggap hal ini biasa dan pasti bisa ku atasi, aku bertekad pada diriku untuk menjadi teman yang baik, selalu ada disisinya saat suka dan duka. Semangat teriakku malam itu.
Namun perasaan itu muncul kembali saat kami pergi berdua, disana dia mencurahkan semua isi hati yang selama ini di pendamnya, aku terkejut melihatnya menangis layaknya seorang anak kecil di hadapanku, belum pernah aku melihat dia seperti itu, tarnyata dibalik keceriaannya selama ini tersimpan luka yang sangat dalam, aku terharu ketika dia mengatakan percaya padaku, aku sangat sayang padanya tapi aku tak mungkin memilikinya.
Setelah kejadian itu dia lebih terbuka padaku tentang keluarganya yang selama ini dia tutupi, aku semakin mengerti bagaimana dirinya, makin memahami apa yang diinginkannya, harapku suatu hari dia memiliki seseorang yang benar-benar mengerti dirinya dan sayang padanya, walau hati ini hancur setiap kali mendengarkan dia bercerita tentang mantannya dan wanita-wanita yang mendekatinya. Akan tetapi yang tak ku mengerti, kerap kali dia mengatakan satu hal yang membangkitkan kembali perasaan ku, bahwa dia tak ingin melepaskanku karena aku telah menjadi sebagain dari dirinya, aku bingung, tapi aku juga gak punya nyali untuk bertanya kepadanya bagaimana perasaan dia terhadapku.
Sampai pada puncaknya aku tak percaya dia mempunyai rasa sama kepadaku, tak kuat membendung perasaanku sendiri, aku pun mengatakan padanya kalau aku juga sayang padanya, aku hanya sekedar mengeluarkan uneg-uneg yang ada dalam hatiku, terserah dia menganggap apa yang penting hatiku lega, aku tidak akan membahas masalah ini lagi, karena aku berjanji akan selalu menjadi pengisi hati yang baik buatnya
Namun rasa sayang dan cinta sudah bersemi dalam hatiku, tak mudah untuk menepisnya, walau aku sudah berusaha, ternyata benar kata pepatah cinta itu datang tiba-tiba walau kita tidak menginginkannya, tapi setelah kita tau mengapa terasa sakit jadinya. Entah mengapa, setelah kejadian itu dia makin perhatian padaku, aku gak pernah tau apa maksudnya karena dia tak pernah mengatakannya padaku, yang aku tau dia memberikan perhatian lebih dari biasanya, seakan-akan memberi pertanyaan tanpa harus diungkapkan padaku, aku gak peduli aku hanya ingin menjalani apa yang aku jalani sekarang, tidak mau berfikir yang muluk-muluk tentang masa depan, apa yang terjadi antara aku dan dia biarlah berjalan seperti sekarang ini, tanpa kata-kata tapi saling mengerti dan memahami maksud satu dengan yang lain, walau entah sampai kapan hal ini akan berlanjut, akupun tak tau. Tapi biarlah kisah ini berjalan seiring dengan waktu yang kami pun tak pernah tau akhir dari semua ini, tapi aku tetap berharap semoga…….
(kira-kira endingnya gimana Ya….kasih commentnya ok…) -> mau ku hidup dengan dia selamanya... ahihihihi:)
about my story... aku!
Aku bagaikan pohon yang tumbuh diatas bebatuan.
Aku takkan bisa tumbuh subur seperti pohon-pohon yang lain yang tumbuh ditanah yang subur.
Aku akan tumbuh hijau apabila ada kebaikan hujan yang menyirami tubuhku.
Dan akan kering apabila tak ada hujan yang menyirami tubuhku.
Daunku akan gugur.
Tak ada lagi yang memayungiku dari sengatan matahari.
Dan tubuhku akan kering.
Atau bahkan akan mati.....
Begitulah hidupku yang sekarang. Tak ada kebahagiaan yang menghampiriku. Tak ada tawa lagi yang menghiasi bibirku. Yang ada hanya luka dan penderitaan yang berkepanjangan.
Kadang aku berpikir hidup sudah tak ada gunanya lagi. Ingin rasanya aku mengakhiri derita ini. Biarkan aku mati. Dan biarkan pohon lain tertawa melihat kepergiaanku. Mungkin inilah yang terbaik. Daripada mati senggan hiduppun menderita.
Saat semua orang disekelilingku bahagia memiliki cinta. Bisa bercengkerama satu dengan lainnya. Bisa berbagi saat dia ada masalah. Dan bisa menenangkannya saat dia menangis.
Tapi aku.......
Aku sendirian. Tak ada teman yang menenangkanku saat aku menangis.
Tuhan....
Mungkinkah ini takdir hidupku. Aku memiliki tapi tak seperti memiliki. Apa aku harus hidup sendirian. Tak ada cinta yang mendekapku saat aku merasa kedinginan. Tak ada yang menghapus air mataku saat aku meratapi hidup.
Tapi aku beruntung masih ada sang angin yang mencoba menghiburku. Walu keadaanku mengenaskan. Tapi dia mencoba menghiburku dengan membuai lembut tubuhku. Walau tubuhku akan rapuh dan patah bila dia buai dengan keras. Tapi tampaknya sang angin begitu mengetahui keadaan kondisiku. Dia membuaiku dengan lembut bagaikan merawat sang bayi.
Dan kau tau dia berbisik padaku, lirih..... “Kau harus mampu melalui hidup ini”. Hidup ini memang keras. Tak ada yang mudah dalam hidup ini. Tapi yakinlah disetiap detik penderitaanmu akan ada segudang kebahagiaan untukmu yang akan segera datang dan mengubah hidupmu. Tapi ketika kamu bahagia janganlah kamu terlalu larut dalam kebahagiaan itu.
Dan tampaknya sang malampun ikut menemaniku kali ini. Dia seolah berlomba menemaniku. Saat aku kedinginan dia membalutku dengan gelapnya. Dan saat aku sedih dia hadirkan bintang yang berkelip diangkasa yang begitu indah. Seolah menghiburku walau dari kejauhan. Bintang berkelip seolah tertawa dan meyakinkan aku, kalau aku takkan sendirian lagi dan dia berjanji akan menemaniku sepanjang waktu. Sampai aku nanti tutup usia.
Aku begitu terharu melihat semua ini. Hanya satu yang akan aku ucapkan....
TERIMA KASIH KARNA KAU TELAH MENEMANI DAN MENGHIBUR HIDUPKU.....
DARIKU..... SANG PENDERITA HIDUP.....
Aku takkan bisa tumbuh subur seperti pohon-pohon yang lain yang tumbuh ditanah yang subur.
Aku akan tumbuh hijau apabila ada kebaikan hujan yang menyirami tubuhku.
Dan akan kering apabila tak ada hujan yang menyirami tubuhku.
Daunku akan gugur.
Tak ada lagi yang memayungiku dari sengatan matahari.
Dan tubuhku akan kering.
Atau bahkan akan mati.....
Begitulah hidupku yang sekarang. Tak ada kebahagiaan yang menghampiriku. Tak ada tawa lagi yang menghiasi bibirku. Yang ada hanya luka dan penderitaan yang berkepanjangan.
Kadang aku berpikir hidup sudah tak ada gunanya lagi. Ingin rasanya aku mengakhiri derita ini. Biarkan aku mati. Dan biarkan pohon lain tertawa melihat kepergiaanku. Mungkin inilah yang terbaik. Daripada mati senggan hiduppun menderita.
Saat semua orang disekelilingku bahagia memiliki cinta. Bisa bercengkerama satu dengan lainnya. Bisa berbagi saat dia ada masalah. Dan bisa menenangkannya saat dia menangis.
Tapi aku.......
Aku sendirian. Tak ada teman yang menenangkanku saat aku menangis.
Tuhan....
Mungkinkah ini takdir hidupku. Aku memiliki tapi tak seperti memiliki. Apa aku harus hidup sendirian. Tak ada cinta yang mendekapku saat aku merasa kedinginan. Tak ada yang menghapus air mataku saat aku meratapi hidup.
Tapi aku beruntung masih ada sang angin yang mencoba menghiburku. Walu keadaanku mengenaskan. Tapi dia mencoba menghiburku dengan membuai lembut tubuhku. Walau tubuhku akan rapuh dan patah bila dia buai dengan keras. Tapi tampaknya sang angin begitu mengetahui keadaan kondisiku. Dia membuaiku dengan lembut bagaikan merawat sang bayi.
Dan kau tau dia berbisik padaku, lirih..... “Kau harus mampu melalui hidup ini”. Hidup ini memang keras. Tak ada yang mudah dalam hidup ini. Tapi yakinlah disetiap detik penderitaanmu akan ada segudang kebahagiaan untukmu yang akan segera datang dan mengubah hidupmu. Tapi ketika kamu bahagia janganlah kamu terlalu larut dalam kebahagiaan itu.
Dan tampaknya sang malampun ikut menemaniku kali ini. Dia seolah berlomba menemaniku. Saat aku kedinginan dia membalutku dengan gelapnya. Dan saat aku sedih dia hadirkan bintang yang berkelip diangkasa yang begitu indah. Seolah menghiburku walau dari kejauhan. Bintang berkelip seolah tertawa dan meyakinkan aku, kalau aku takkan sendirian lagi dan dia berjanji akan menemaniku sepanjang waktu. Sampai aku nanti tutup usia.
Aku begitu terharu melihat semua ini. Hanya satu yang akan aku ucapkan....
TERIMA KASIH KARNA KAU TELAH MENEMANI DAN MENGHIBUR HIDUPKU.....
DARIKU..... SANG PENDERITA HIDUP.....
Langganan:
Postingan (Atom)