Kau membukakan semua kenangannya, aaaarrrrrgggg.... perih! sakit! dan aku muak....!!!
Katamu, kau tidak puas sebelum melihatku menderita. Kau lupa, sebelumnya dari ini kau juga seperti itu (sama dan tidak berubah), membuat lubang pada kesalahanmu sendiri dan kau yang terjerat dari kesalahanmu sendiri. Sampai kapan? Mengapa kau belum juga jera.
Aku sedih melihatmu miskin hati. Terpojok dalam kesalahan yang kau anggap kebenaran, miris sekali.
Ana Kristiana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar